Mata Manusia Bisa Berkedip 20.000 Kali Sehari, Tapi Mengapa Kita Jarang Menyadari Saat Sedang Berkedip?

By Avisena Ashari, Selasa, 30 Juni 2020 | 16:28 WIB
Ilustrasi anak memejamkan mata (DMYTRO SHEREMETA / Designed by Freepik)

Bobo.id – Saat kita memejamkan mata, pandangan mata jadi gelap dan lingkungan sekitar kita tidak terlihat.

Tapi, saat kita berkedip dan mata menutup, kok kita tidak merasa pandangan jadi gelap, ya?

Bahkan, kita seringkali tidak sadar sedang berkedip.

Rata-rata manusia berkedip setiap empat detik sekali. Dalam satu menit, manusia berkedip sekitar 15 kali.

Ini artinya dalam sehari manusia bisa berkedip lebih dari 20.000 kali! Jumlah ini tergantung juga pada waktu seseorang bangun dan tidur.

Sebabnya, saat tidur mata tidak berkedip.

Tapi, kok bisa ya, kita tidak sadar meski berkedip sebanyak itu?

Kedipan Mata Manusia

Satu kali kedipan mata kira-kira membutuhkan sepersepuluh detik.

Seringnya, kita tidak sadar kalau kita ada dalam posisi tidak melihat selama sepersekian detik itu.

Padahal, 30 persen neuron di otak kita mengarahkan indera penglihatan, jauh lebih banyak dari indra penyentuh yang hanya 8 persen.

Ketidaksadaran ini timbul karena berkedip merupakan respon yang tidak disengaja, teman-teman.

Meskipun berkedip memiliki tujuan untuk melumasi bola mata dan melindungi mata dari debu dan kotoran, kadang manusia juga berkedip di saat-saat yang lain.

Baca Juga: Hindari Kebiasaan Membaca Sambil Tiduran, Bisa Sebabkan Mata Lelah Karena 2 Hal Ini

Misalnya, ada penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang yang sedang membaca cenderung berkedip di akhir kalimat. Kemudian saat seseorang mendengarkan orang lain bicara, biasanya ia berkedip saat orang yang berbicara mengambil jeda.

Kemudian, sekelompok orang yang sedang menonton video cenderung berkedip di waktu yang sama juga.

Mengapa Kita Tidak Menyadari Kedipan Meski Sering Melakukannya?

Peneliti di Universitas Illinois mempelajari mengapa kita sering tidak merasa ada yang berubah meski mata kita sempat menutup saat berkedip.

Mereka meminta 16 siswa dengan penglihatan normal untuk mengikuti sebuah tes.

Dalam tes ini, sebuah gambar huruf A ditembakkan pada layar dan sebuah palet mata merekam gerakan mata yang berkedip.

Para siswa diminta untuk menghitung berapa lama waktu gambar tersebut muncul di layar ketika mereka berkedip, dan tidak berkedip.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ilmuwan membuat dugaan kalau memori kita ikut bekerja dalam hal ini, teman-teman.

Jadi, ada dua kemungkinan, yang pertama, kita masih menyimpan memori penglihatan kita sebelum berkedip.

Kemudian yang kedua, kita memperbarui gambar di awal berkedip, sehingga mengisi gambar yang hilang saat berkedip.

Nah, penelitian di Universitas Illinois justru mengatakan hal yang lain, nih.

Baca Juga: Stop Tidur Terlalu Malam! Dampaknya Memengaruhi Otak, Jantung, Paru-Paru, Hidung, dan Mata

Karena siswa yang diteliti kurang memperhatikan benar-benar waktu gambar muncul saat mereka berkedip, dua kemungkinan di atas tadi tidak terjawab.

Kesimpulan yang diambil oleh para peneliti adalah manusia memang mengabaikan kedipan.

Kemungkinan, karena otak menyadari bahwa berkedip bukanlah gangguan dari luar tubuh kita.

Kesimpulan ini juga didukung sebuah penelitian yang menunjukkan kalau kita tidak memperhatikan kedipan, tapi kita akan tahu kalau lampu di sekitar kita berkedip.

Nah, tenang saja, otak kita sudah tahu kalau berkedip itu banyak manfaatnya, kok. Hihi..

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Menggosok Mata! Meski Mengurangi Rasa Gatal, Bisa Berdampak pada Infeksi

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com