Makan Sambil Mendengarkan Musik dengan Volume Keras Bisa Memengaruhi Porsi Makan, Bagaimana Penjelasannya, ya?

By Tyas Wening, Senin, 20 Juli 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi makan di restoran (Pixabay)

Penelitian Mengenai Volume dan Hubungannya dengan Porsi Makan

Penelitian mengenai volume suara musik yang bisa memengaruhi porsi makan dan pilihan makanan seseorang ini dilakukan oleh peneliti dari University of South Carolina.

Penelitian ini dilakukan di sebuah kafe yang berlokasi di Stockholm, Swedia, selama dua hari.

Nah, peneliti menyetel berbagai aliran musik dengan tingkat kebisingan antara 50 sampai 70 desibel, yaitu volume yang termasuk keras.

Volume dengan kekuatan ini setara dengan suara percakapan biasa, suara alat pengering rambut, lalu lintas yang sangat ramai, atau suara alarm jam.

Baca Juga: Menyebabkan Mual Hingga Kembung, Ini Alasan untuk Menghindari Makan Jeruk Saat Minum Obat

Makanan yang disajikan di kafe itu dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda, yaitu sehat, tidak sehat, dan netral atau biasa saja.

Hasilnya, ketika peneliti memutarkan musik dengan genre atau beraliran yang lebih tenang dan volume yang tidak terlalu keras, orang-orang jadi memilih menu makanan yang lebih sehat, lo.

Untuk memastikan hasil penelitian yang dilakukan di kafe sebelumnya, peneliti kembali melakukan penelitian, tapi kali ini tempatnya berbeda, yaitu di sebuah swalayan atau supermarket.

Kali ini peneliti menguji dengan memutarkan musik bervolume kencang dan musik bervolume pelan.

Baca Juga: Daging Mengandung Protein yang Baik untuk Tubuh, tapi Ternyata Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya Jika Dimakan Terlalu Banyak!

Hasil dari kedua percobaan ini berbeda, lo, teman-teman, yaitu pengunjung yang mendengarkan musik dengan suara keras cenderung memilih bahan makanan yang kurang sehat.

Sebaliknya, pengunjung swalayan yang berbelanja sambil mendengarkan musik bersuara pelan akan memilih bahan makanan yang sehat.