Perang Gerilya Merespon Agresi Militer Belanda II
Salah satu kiprah Jenderal Sudirman dalam mempertahankan Indonesia adalah perang gerilya yang berlangsung pada akhir Desember 1948 awal Juli 1949.
Gerilya adalah cara berperang sembunyi-sembunyi dan menyerang dengan tiba-tiba.
Selama perang gerilya, pasukan yang dipimpin Jenderal Sudirman melalukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi.
Strategi perang gerilya ini bertujuan untuk memecah konsentrasi Belanda, teman-teman.
Perang gerilya itu merupakan respon Indonesia atas Agresi Militer II yang dilancarkan oleh Belanda.
Pada 14 Desember 1948, Belanda kembali masuk ke Indonesia dan melakukan penyerangan di beberapa wilayah, terutama di Jawa.
Belanda menyerang ibu kota Indonesia saat itu, Yogyakarta, dimulai dari Pangkalan Udara Maguwo. Mereka berhasil menguasai Yogyakarta pada 19 Desember 1948.