"Jadi, kau marah dan kau memukul orang kerdil kecil malang ini dan membunuhnya," kata Hakim. "Kau harus dipenjara!”
Dokter merasa bersalah dan tak mau membiarkan Abdul dihukum. Ia berdiri dan berkata, "Pak Hakim, saya yang meletakkan dia di rumah Abdul. Dia jatuh dari tangga rumah saya. Saya seorang dokter. Akan takut disalahkan kalau dia ditemukan di luar rumahku. Saya penyebab kematiannya."
“Anda adalah penyebab kematiannya," kata Hakim. “Anda membunuhnya. Jadi, Anda harus dihukum!”
Lalu Ali Rezzak berdiri, dan berkata, "Saya meletakkan si orang kerdil di pintu rumah dokter. Ada tukang ikan di tenggorokannya dan dia sekarat. Saya tidak ingin dia mati di rumah saya. Saya takut Polisi. Saya membawanya ke pintu rumah dokter dan kemudian melarikan diri!"
“Dia sedang sekarat," kata Hakim, "tetapi Anda tidak memanggil dokter untuk menolongnya. Jadi Anda penyebab kematiannya. Anda harus dihukum!”
Pada saat itu, Perdana Mentri istana Raja Kashgar datang. Ia melihat sidang itu dan berkata, "Tuan Hakim, Anda tidak dapat menghukum tiga orang karena kematian satu orang."
"Tidak," kata Hakim, "Saya tidak bisa. Tapi yang mana yang harus saya hukum? Haruskah saya menghukum Ali Rezzak karena tidak memanggil dokter? Atau dokter karena dia menyebabkan orang yang sekarat jatuh dari tangga rumahnya? Atau Abdul karena dia memukulnya?!”
Baca Juga: Kurikulum Darurat di Masa Pandemi, Apa Itu Kurikulum Darurat dan Bagaimana Melaksanakannya?