Tahap terakhir dalam pembuatan film dokumenter adalah pascaproduksi, dengan beberapa orang terlibat di dalamnya, yaitu editor, narator, penulis narasi, penata suara, dan ilustrator musik.
Pertama, dilakukan editing offline, yaitu pemilihan dan penyusunan gambar sesuai dengan naskah editing.
Sedangkan editing online dilakukan untuk memperhalus hasil dari editing offline, dengan memperhitungkan durasi, mengatur dialog, musik, dan dilanjutkan ke proses mixing.
Baca Juga: Alasan Kita Tak Boleh Berbohong, Simak Penjelasannya dari Buku Cerita: Kuri dan Monti di Video Ini
Mengapa Film Dokumenter Harus Dibuat Sesuai dengan Fakta atau Realita?
Kalau teman-teman sudah memahami berbagai tahapan untuk membuat film dokumenter, ada hal yang perlu diingat, nih.
Yaitu film dokumenter harus dibuat sesuai dengan fakta atau realita yang ada.
Mengapa hal ini harus dilakukan, ya?
Kamu tentu masih ingat apa itu film dokumenter, bukan? Tujuan dari pembuatan film dokumenter adalah untuk menceritakan kembali sebuah kejadian yang ada.
Baca Juga: Benarkah Jahe Bisa Meredakan Asam Lambung? Ketahui yang Harus Diperhatikan saat Mengonsumsi Jahe
Untuk menceritakan kembali kejadian yang ada atau yang pernah terjadi, maka naskah film dokumenter tidak bisa dibuat dari ide imajinatif.
Naskah atau skenario harus dibuat dari wawancara yang sudah dilakukan dengan narasumber yang ada. Bahkan agar mendapatkan data yang sesuai, pengambilan gambar dilakukan sembari melakukan wawancara.
Hal ini dilakukan agar film dokumenter bisa menyajikan fakta atau realitas sesuai dengan apa yang terjadi, menggunakan fakta dan data.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com