Mengapa Paus Bisa Terdampar di Pantai dan Tubuh Paus Bisa Meledak saat Terdampar?

By Avisena Ashari, Kamis, 1 Oktober 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi paus (MaxPixel's contributors)

Saat paus mati, sirkulasi darah dan sistem pernapasan di tubuhnya berhenti.

Ini membuat tubuh paus tidak memiliki cara untuk membuang sisa gas karbon dioksida dan zat sisa lain di tubuhnya.

Kondisi itu membuat sel tubuhnya menjadi asam. Sel tubuh paus pun terganggu dan pecah. Ini berakibat pada jaringan paus yang terpecah.

Ditambah lagi, bakteri yang ada dalam sistem pernapasan dan saluran pencernaan mulai berkembang biak dan mengonsumsi zat lemak dan protein.

Proses ini disebut dengan pembusukan dan menyebabkan pencairan organ serta penumpukan berbagai gas, seperti karbondioksida, metana, dan nitrogen.

Gas-gas itu semakin menumpuk dalam tubuh paus dan menyebabkan bangkai paus kembung sampai bisa mencapai dua kali ukuran tubuhnya.

Kondisi lingkungan juga memengaruhi kondisi jasad paus, lo. Gas dari bakteri atau mikroba di tubuh paus semakin meningkat di pantai yang suhu udaranya tinggi, sehingga bisa membengkak dan meledak.

Kondisi ini akan berbeda jika paus mati di air. Sebabnya, suhu air laut yang dingin akan memperlambat aktivitas bakteri dan pembusukan jasad paus.

Baca Juga: Dikenal dengan Nama Paus Pembunuh, Ini Fakta Seru Paus Orca yang Sebenarnya Bukan Paus

Yuk, lihat video ini juga!

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com