Mengapa Paus Bisa Terdampar di Pantai dan Tubuh Paus Bisa Meledak saat Terdampar?

By Avisena Ashari, Kamis, 1 Oktober 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi paus (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Pernahkah teman-teman mendengar berita tentang paus yang terdampar?

Yap, beberapa jenis paus pernah ditemukan terdampar di tepi pantai, ataupun di perairan dangkal di sekitarnya.

Paus yang terdampar ada yang masih hidup dan ada yang sudah mati.

Jika paus yang terdampar ditemukan sudah mati, maka kita tidak boleh mendekatinya, teman-teman.

Sebabnya, paus yang terdampar dan mati, tubuhnya berisiko meledak. Mengapa bisa begitu, ya?

Yuk, kita cari tahu mengapa paus bisa terdampar dan mengapa jasad paus bisa meledak.

Apa yang Menyebabkan Paus Bisa Terdampar?

Selain paus, hewan cetacea lain seperti lumba-lumba juga bisa terdampar, teman-teman.

Penyebab paus dan lumba-lumba terdampar itu bisa berbeda-beda.

Nah, kalau paus, kemungkinan setelah paus berenang mendekati pantai, mereka kesulitan untuk bergerak kembali ke dalam air.

Ini bisa disebabkan karena paus mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan di tubuhnya.

Sebab lainnya mungkin paus tenggelam saat gelombang pasang menutupi lubang tiupnya dan mereka tidak bisa bergerak.

Baca Juga: Alat Gerak Vertebrata, Ternyata Hiu dan Paus Berenang dengan Cara Berbeda Meski Sama-Sama Hewan Air

Biasanya, paus yang mati di laut akan tenggelam atau mengapung dan kemudian diuraikan oleh satwa laut lain dalam rantai makanan di ekosistem laut.

Hewan yang membantu menguraikan jasad paus di laut misalnya hiu putih besar.

Namun ada juga paus yang bergerak mendekati pantai dan kemudian mati. Ada beberapa alasan mengapa paus mendekati pantai dan bisa terdampar, nih.

Yang pertama, kemungkian paus mendekati pantai karena kondisi tubuhnya sedang sakit.

Saat sakit, kemungkinan paus jadi terganggu dan menjadi mendekati pantai. Paus yang ukurannya besar juga bisa terluka karena tergores benda-benda di laut seperti kapal.

Selain itu, polusi yang terjadi di laut juga bisa memicu paus jadi sakit.

Yang kedua, paus bisa mendekati pantai dan terdampar saat terjadi cuaca buruk.

Paus melakukan perjalanan di laut untuk mencari makan dan berkembang biak. Cuaca buruk seperti badai bisa membuatnya terdorong jauh dari jalur yang harusnya ia lalui.

Ketiga, paus mengalami gangguan pada sonarnya hingga mendekati pantai dan terdampar.

Paus adalah hewan yang menggunakan ekolokasi untuk menuju tempat migrasi atau berburu makanan.

Sonar milik paus bisa terganggu akibat aktivitas manusia yang juga menggunakan sonar.

Baca Juga: Bagaimana Hewan Laut Berkomunikasi Selain dengan Sistem Sonar Milik Paus dan Lumba-Lumba?

Kemungkinan lainnya, paus mendekati pantai karena mengikuti lumba-lumba atau mangsanya.

Paus kadang mengikuti lumba-lumba untuk menghindari ancaman.

Nah, mangsa paus dan lumba-lumba yang diikuti paus itu bisa berenang di air yang dangkal, sedangkan paus tidak.

Mengapa Tubuh Paus Bisa Meledak Saat Terdampar?

Saat ada paus yang mati terdampar di tepi pantai, kita tidak disarankan untuk mendekatinya, teman-teman.

Ini karena meskipun paus yang terdampar sudah mati, situasi ini tidak aman untuk orang-orang yang bukan ahlinya.

Saat paus terdampar, bisa terjadi ledakan dari tubuhnya. Tentunya ini bisa membahayakan seseorang yang berada dalam jarak dekat dari jasad paus itu.

Letusan dari perut paus yang mati dan terdampar bisa menyebarkan beberapa ton bagian dalam tubuhnya dengan kecepatan 70 kilometer per jam dalam jarak 50 meter di sepanjang pantai.

Ini bisa terjadi jika tubuh paus mendapatkan tekanan tertentu dari luar. Makanya, hanya ahli yang boleh mendekati atau memindahkan jasad paus.

Tapi, mengapa jasad paus bisa meledak saat sudah mati dan terdampar, ya?

Baca Juga: Bayi Paus Orca Tidak Tidur Berbulan-bulan Setelah Lahir, Ini 9 Hewan yang Waktu Tidurnya Super Singkat

Saat paus mati, sirkulasi darah dan sistem pernapasan di tubuhnya berhenti.

Ini membuat tubuh paus tidak memiliki cara untuk membuang sisa gas karbon dioksida dan zat sisa lain di tubuhnya.

Kondisi itu membuat sel tubuhnya menjadi asam. Sel tubuh paus pun terganggu dan pecah. Ini berakibat pada jaringan paus yang terpecah.

Ditambah lagi, bakteri yang ada dalam sistem pernapasan dan saluran pencernaan mulai berkembang biak dan mengonsumsi zat lemak dan protein.

Proses ini disebut dengan pembusukan dan menyebabkan pencairan organ serta penumpukan berbagai gas, seperti karbondioksida, metana, dan nitrogen.

Gas-gas itu semakin menumpuk dalam tubuh paus dan menyebabkan bangkai paus kembung sampai bisa mencapai dua kali ukuran tubuhnya.

Kondisi lingkungan juga memengaruhi kondisi jasad paus, lo. Gas dari bakteri atau mikroba di tubuh paus semakin meningkat di pantai yang suhu udaranya tinggi, sehingga bisa membengkak dan meledak.

Kondisi ini akan berbeda jika paus mati di air. Sebabnya, suhu air laut yang dingin akan memperlambat aktivitas bakteri dan pembusukan jasad paus.

Baca Juga: Dikenal dengan Nama Paus Pembunuh, Ini Fakta Seru Paus Orca yang Sebenarnya Bukan Paus

Yuk, lihat video ini juga!

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id/

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com