Tahun 1329, Aryo Tadah menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya menjadi Patih Majapahit. Namun penunjukkan itu ditolak Gajah Mada.
Rupanya, alasan Gajah Mada menolaknya adalah karena ia ingin membuktikan lebih dulu pengabdiannya kepada Kerajaan Majapahit, teman-teman.
Gajah Mada ingin menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng.
Gajah Mada Menjadi Patih dan Mengucapkan Sumpah Palapa
Gajah Mada diangkat menjadi Patih Majapahit pada 1334, teman-teman.
Ia diangkat menjadi patih setelah berhasil menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng.
Nah, tahun 1336, Patih Gajah Mada mengucapkan sebuah sumpah yang terkenal, yaitu Sumpah Palapa.
Sumpah Palapa itu berisi janji beliau yang tidak akan memakan buah palapa bila belum berhasil menguasai Nusantara.
Sumpah Palapa itu berbunyi “Lamun humus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, isun amukti palap.”
Dalam Bahasa Indonesia, bunyi Sumpah Palapa adalah “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa.”
Baca Juga: Keris, Senjata Tradisional Sejak Zaman Kerajaan Majapahit