Tari Soya-Soya dari Maluku Utara, Tarian Perang yang Menjadi Simbol Kebangkitan Rakyat

By Tyas Wening, Jumat, 6 November 2020 | 08:30 WIB
Tari Soya-Soya menampilkan nilai dan sikap pantang menyerah (Kompas Images/Andrean Kristianto)

Bobo.id - Maluku menjadi salah satu wilayah jajahan Belanda saat masa penjajahan.

Hal ini disebabkan karena berbagai rempah atau hasil bumi yang melimpah dan tumbuh subuh di tanah Maluku.

Namun kekayaan tanah Maluku bukan hanya dari segi rempah-rempah dan hasil bumi lainnya, lo, teman-teman.

Maluku juga kaya akan kebudayaan, salah satunya tarian, yaitu tari Soya-Soya.

Soya-Soya merupakan tarian daerah yang memiliki makna penting bagi masyarakat Maluku Utara pada masa perang.

Baca Juga: Asal-usul Pulau Nusa di Kalimantan Tengah, Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3

Terutama bagi rakyat dari Kayoa, Maluku Utara, yang menganggap bahwa tari Soya-Soya penting bagi perjuangan mereka.

Ayo, ketahui sejarah tari Soya-Soya yang memiliki makna penting bagi masyarakat Maluku Utara!

Penyerbuan oleh Rakyat Ternate Menjadi Akar Tarian Soya-Soya

Tarian yang bernama Soya-Soya ini merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Maluku Utara, tepatnya Ternate.

Sejarah tarian ini ternyata sudah berlangsung cukup lama, nih, yaitu sudah ada sejak masa Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sulten Baabullah, yang memimpin sejak 1570 hingga 1583.

Dalam bahasa Maluku, nama Soya-Soya ini berarti pantang menyerah dan punya makna sebagai tarian penjemputan.

Tari Soya-Soya termasuk dalam kelompok tarian perang, yang berasal dari latar belakang terciptanya tarian.

Baca Juga: Kebaikan Apa yang Dapat Kita Contoh dari Cerita Asal-usul Buleleng dan Singaraja?

Sejarah tarian Soya-Soya berasal saat terjadi penyerbuan ke markes Portugis yang dilakukan oleh rakyat Ternate dan dipimpin oleh Sultan Baabullah.

Ternyata ada tujuan penting di balik penyerbuan yang dilakukan, nih, teman-teman.

Penyerbuan yang dilakukan tidak hanya untuk melakukan penyerangan, tapi juga untuk menjemput jenazah ayah Sultan Baabullah, yaitu Sultan Khairun yang dijebak oleh Portugis.

Tari Soya-Soya Kemudian Berubah Menjadi Kebangkitan Rakyat

Meski awalnya tarian ini berakar dari penyerbuan dan penjemputan yang dilakukan oleh rakyat Ternate, makna tarian kemudian berubah, nih.

Tarian Soya-Soya yang bermakna penjemputan ini kemudian beralih menjadi bangkitnya perjuangan rakyat Kayoa, Maluku Utara untuk melawan penjajah dari Portugis di akhir abad 16.

Nah, karena sejarah tarian inilah, tarian Soya-Soya dianggap sebagai penyemangat masyarakat Ternate mengenai kebangkitan.

Selain itu, tari Soya-Soya yang punya nilai kepahlawanan ini juga menjadi pengingat mengenai perjuangan rakyat Ternater dan Kayoa dalam mengusir penjajah.

Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ditanamkan oleh Leluhur Suku Nias dari Kegiatan Lompat Batu

Gerakan Kaki Mendominasi Tari Soya-Soya

Gerakan tari Soya-Soya ini lebih banyak pada gerakan kaki yang lincah, cepat, dan penuh energi, nih, teman-teman.

Makna di balik gerakan kaki pada tarian ini adalah untuk menunjukkan semangat yang dimiliki oleh pasukan Sultan Baabullah yang menyerbu markas Portugis untuk menjemput pemimpinnya.

Selain itu, gerakan penuh semangat ini juga menunjukkan bahwa mereka pantang menyerah dalam melakukan penyerbuan.

Gerakan lain dalam tarian ini mirip dengan gerakan ketika akan berperang, yaitu menyerang, menangkis, dan mengelak.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Kapal Pinisi, Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 4-6

Dalam tari Soya-Soya, tidak ada jumlah pasti peserta yang melakukan tarian ini, namun biasanya dibawakan oleh lebih dari tiga orang pria dan pesertanya berjumlah ganjil.

Jumlah ganjil ini untuk menunjukkan jumlah pasukan yang awalnya genap oleh pemimpin pasukan.

Meski jumlah pesertanya tidak pasti, semakin banyak peserta tari Soya-Soya, maka tarian akan semakin menunjukkan semangat, seperti akan melakukan penyerbuan.

Penari Tari Soya-Soya Memakai Seragam Khusus dan Membawa Berbagai Atribut

Ketika berperang, pasukan akan membawa berbagai senjata untuk menyerang maupun membela diri.

Nah, para penari yang melakukan tarian Soya-Soya juga membawa berbagai atribut seperti pasukan perang.

Atribut atau peralatan itu adalah pedang atau ngana-ngana, bambu, dan perisai kayu yang disebut salawaku.

Saat menari, penari juga mengenakan seragam khusus, nih, yaitu pakaian berwarna putih dengan kain berwarna merah yang disilangkan di dada.

Baca Juga: Inilah yang Membuat Batik Sangat Istimewa dan Dijadikan Sebagai Warisan Dunia

Penari juga akan menggunakan ikat kepala berwarna kuning yang disebut juga Taqoa, sebuah simbol penting bagi prajurit perang Ternate.

Seiring perkembangan budaya, tarian Soya-Soya saat ini menjadi tarian yang dipertunjukkan untuk menyambut tamu penting yang berkunjung ke Ternate.

Tonton video ini juga, yuk!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com