Bobo.id – Kita disarankan tidur dalam keadaan gelap. Sayangnya, banyak yang takut tidur dalam keadaan gelap.
Padahal tidur dengan lampu terang bisa mengganggu kesehatan tubuh.
Mengapa kebanyakan orang takut gelap dan apa yang terjadi jika tidur dengan lampu terang? Yuk, cari tahu!
Mengapa Banyak Orang Takut Gelap?
Menurut sebagian ilmuwan, ketakutan manusia pada keadaan gelap merupakan salah satu bagian dari evolusi.
Kok bisa, ya?
Pada zaman prasejarah, leluhur kita lebih rentan diserang oleh hewan pemangsa atau musuh saat berada dalam gelap.
Oleh karena itu, peneliti memperkirakan bahwa seiring dengan evolusi manusia, kecenderungan rasa takut akan gelap muncul.
Kemudian, di dalam gelap, kita tidak bisa melihat obyek dengan jelas, seperti ketika ada cahaya. Karenanya, hal ini menciptakan kecemasan.
Akibatnya, rasa cemas itu membuat kita memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi.
Jadi, sebenarnya, kita tidak menganggap keadaan gelap sebagai hal yang menakutkan. Hanya saja kita takut pada kemungkinan adanya hal lain di dalam gelap yang tidak kita ketahui.
Rasa takut akan suatu hal juga bisa muncul karena kita melihat orang lain takut, atau kita diberi tahu bahwa hal itu menakutkan.
Misalnya, ketika menonton film horor, sosok hantu dimunculkan dalam gelap. Kemudian otak kita jadi mengingat hal itu dan takut akan gelap.
Tapi, sebenarnya, kalau teman-teman tidur dalam gelap, ada manfaat yang bisa didapatkan, lo!
Yang Terjadi Jika Tidur dengan Cahaya Terang
Menurut situs kesehatan Health, tubuh kita sudah didesain untuk tidur ketika gelap, teman-teman.
Ini karena hormon melatonin yang membuat kita bisa tidur bisa dilepaskan lebih baik saat keadaan di sekitar kita gelap.
Cahaya yang terang di kamar tidur akan menghambat keluarnya zat melatonin ini, teman-teman.
Sementara, hormon melatonin ini mengendalikan pola tidur kita. Hormon melatonin ini memang meningkat saat malam hari.
Artinya, jika keadaan sekitar gelap, kita bisa tidur lebih nyenyak.
Meskipun kita dalam keadaan terlelap, kelopak mata bisa mendeteksi cahaya, lo.
Karenanya, otak pun jadi bingung apakah saat itu masih siang atau sudah malam. Kemudian ia menghambat produksi hormon melatonin.
Baca Juga: Mulai Sekarang Harus Sikat Gigi Sebelum Tidur, Ini Akibatnya Jika Malas Sikat Gigi
Paparan cahaya saat kita tidur membuat otak lebih sulit untuk masuk ke dalam fase tidur yang lebih dalam. Artinya, tidurnya kurang nyenyak.
Semakin tidur kita kurang nyenyak, maka aktivitas otak yang membuat kita bisa tidur nyenyak semakin terganggu juga.
Saat tidur, kita bukan hanya mengistirahatkan tubuh, namun tidur membantu memperbaiki otak dan tubuh, memulihkan otot, melawan penyakit, membuat suasana hati baik, dan bagi anak-anak tidur sangat penting untuk pertumbuhan.
Kualitas tidur yang kurang baik bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Tapi bukan berarti kita harus tidur dalam keadaan yang benar-benar tanpa cahaya, kok.
Kita bisa menyalakan lampu tidur yang memiliki cahaya remang-remang. Ini bisa membantu kita melihat, seandainya kita terbangun di tengah malam.
Lampu dengan cahaya yang berwarna merah tidak menganggu tidur kita. Namun lampu dengan cahaya biru atau putih masih terang dan bisa memengaruhi produksi melatonin otak.
Baca Juga: Futon, Kasur Tradisional Jepang yang Digemari dan Banyak Manfaatnya
(Penulis: Avisena Ashari)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com