Perbedaan Simbiosis Mutualisme dan Parasitisme dan Contoh-Contohnya

By Eva Jessica, Rabu, 18 November 2020 | 13:00 WIB
Kupu-kupu, contoh hewan yang bergerak dengan sayap. (Photo by Debadutta from Pexels)

Bobo.id - Di dunia ini tidak hanya manusia yang saling melakukan interaksi.

Hewan yang berbeda jenis, tumbuhan, hingga mikroorganisme juga saling melakukan interaksi, lo. Namun, interaksi yang terjadi antar hewan dan tumbuhan ini berbeda dengan manusia.

Pada hewan dan tumbuhan, interaksi berarti adalah hubungan timbal balik antara dua jenis yang sifatnya bisa menguntungkan atau merugikan. Interaksi atau hubungan timbal balik ini dikenal dengan nama simbiosis.

Simbiosis ini punya peran yang penting bagi hewan dan tumbuhan. Sebab, beberapa hewan dan tumbuhan mengandalkan kehidupan mereka dari simbiosis.

Ada empat macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis amensalisme.

Baca Juga: Eksperimen Meniup Kertas di Mulut Botol, Masuk atau Justru Keluar, ya?

Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup berbeda jenis yang saling menguntungkan.

Simbiosis ini penting bagi ekosistem. Jika simbiosis ini tidak terjadi, kedua makhluk hidup itu justru akan mendapat kerugian.

Oleh karena itu, kehadiran makhluk hidup lain sangat penting bagi mereka yang mengalami simbiosis ini. Kita lihat contoh-contohnya, yuk!

1. Kupu-kupu dan Bunga

Kupu-kupu melakukan simbiosis mutualisme dengan berbagai bunga.

Kupu-kupu hinggap pada bunga untuk menghisap nektar mereka. Ketika para kupu-kupu pergi, mereka membawa serbuk sari dan menjatuhkannya ke bunga lain.

Kedua makhluk hidup ini pun mendapat keuntungan, kupu-kupu mendapat makanan dan bunga mengalami penyerbukan.

Selain kupu-kupu, lebah dan lalat juga melakukan simbiosis dengan bunga.

Lebah melakukan simbiosis seperti kupu-kupu, sedangkan lalat melakukan simbiosis dengan bunga bangkai.

Baca Juga: Kupu-Kupu Terlihat Terbang dengan Tidak Lurus dan Tanpa Pola, Ternyata Pola Ini Jadi Salah Satu Teknik yang Penting

2. Manusia dengan Bakteri E. coli

Bakteri E. Coli memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.

Bakteri yang berada di usus besar ini berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan bakteri jahat, serta mempercepat proses pembusukan sisa makanan di dalam usus besar.

Bagi bakteri E. Coli, berada di usus besar juga menguntungkan, sebab mereka bisa mendapat makanan dari sisa-sisa makanan.

3. Bakteri Rhizobium dan Tanaman Polong-polongan

Bakteri Rhizobium hidup di akar tumbuhan polong-polongan. Bakteri ini berfungsi menyuburkan tanah dengan cara mengikat nitrogen.

Dengan kehadiran bakteri ini, tumbuhan polong-polongan pun menjadi sangat subur. Kehadiran tumbuhan ini pun menjadi keuntungan bagi bakteri Rhizobium, karena mereka jadi mendapat makanan.

4. Burung Jalak dan Kerbau

Burung jalak seringkali hinggap pada punggung kerbau, lalu mematuk-matukkan paruhnya pada punggung kerbau. Burung jalak bukan melukai kerbau, lo. Kegiatan itu merupakan simbiosis mutualisme bagi kedua hewan ini.

Saat mematuk-matukkan paruhnya, burung jalak berusaha mengambil kutu pada punggung kerbau untuk dimakan. Kerbau pun mendapat keuntungan karena kutu itu bisa menyebabkan infeksi pada kulitnya.

Selain kerbau dan burung jalak, burung bangau dan kuda nil juga sering melakukan kegiatan seperti itu, lo.

Baca Juga: Kemampuan Melihat Sinar Ultraviolet Membantu Ikan Badut Menemukan Temannya

5. Ikan Badut dan Anemon Laut

Anemon laut adalah salah satu hewan invertebrata. Meski merupakan hewan, anemon memiliki tentakel dan hidup menempel pada karang atau bebatuan di dasar laut.

Karena itulah, anemon lebih mirip dengan tumbuhan. Ikan badut menggunakan anemon laut sebagai tempat tinggal dan tempat sembunyi dari pemangsa.

Kehadiran ikan badut di sekitar anemon laut akan membuat ikan lain hadir di sekitar anemon.

Ikan lain itu pun akan disengat oleh anemon dan menjadi makanannya.  Jadi, hadirnya ikan badut di anemon akan menguntungkan kedua makhluk hidup ini.

Simbiosis Parasitisme

Berkebalikan dengan simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lainnya.

Makhluk hidup yang melakukan  simbiosis ini di antaranya adalah kutu, cacing, jamur, bakteri, dan benalu.

Ada banyak sekali contoh simbiosis parasitisme. Kita lihat beberapa contohnya, yuk!

1. Nyamuk dan Manusia

Contoh simbiosis parasitisme adalah hubungan nyamuk dan manusia. Nyamuk menghisap darah manusia untuk bertahan hidup.

Namun, manusia tidak mendapat keuntungan dari nyamuk. Gigitan nyamuk bikin gatal dan bisa menyebabkan penyakit berbahaya bagi manusia. 

Beberapa makhluk hidup lain juga bisa melakukan simbiosis parasitisme kepada manusia, misalnya cacing yang menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia, kutu, serta beberapa jenis bakteri.

Baca Juga: Bisa Membawa Penyakit pada Makanan, Coba Usir Lalat dengan Bahan Alami Ini, yuk!

2. Lalat dan Buah

Teman-teman pernah dengar tentang lalat buah? Lalat buah menggunakan buah dan sayuran sebagai tempat bertelur. Telur yang baru menetas itu pun makan buah-buah dan sayuran yang mereka hinggapi.

Bagi lalat buah, buah dan sayur amat menguntungkan. Namun, buah dan sayur yang dihinggapi lalat buah itu akan menjadi busuk.

3. Benalu dan Inangnya

Benalu adalah tanaman yang hidup menempel pada tanaman lain. Tanaman yang ditempeli benalu disebut tanaman inang.

Ketika benalu tumbuh, benalu akan mengambil seluruh makanan dari tanaman inang, sehingga tanaman inang kekurangan makanan dan mati. Karena itulah, benalu dianggap sebagai parasit.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com