Proses Disosiatif
Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan yang kurang harmonis akibat adanya pertentangan antar anggota masyarakat.
Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.
Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif.
Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ketidakhadiran disasosiatif berakibat stagnasi masyarakat.
Proses sosial disosiatif meliputi:
1. Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial saat ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.
Ada beberapa fungsi persaingan yaitu :
- Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
- Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
- Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
- Kontravensi
Baca Juga: Perbedaan Simbiosis Mutualisme dan Parasitisme dan Contoh-Contohnya