Rangkuman Pengolahan Data Statistika, Materi Belajar dari Rumah TVRI untuk SD Kelas 4 - 6

By Tyas Wening, Senin, 23 November 2020 | 08:55 WIB
Ilutrasi pelajaran matematika (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Dalam materi Belajar dari Rumah hari ini, teman-teman SD kelas 4 - 6 mempelajari tentang pengolahan data atau statistika.

Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk mengolah data, lo.

Yuk, simak rangkuman materinya berikut ini!

Statistika Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel

Dalam matematika, ada istilah statistika yang berisi data dan disusun dalam bentuk yang berbeda-beda, salah satunya disajikan dalam bentuk tabel.

Nah, sebelum kita menyajikan atau menampilkan data dalam bentuk tabel, ketahui dulu apa itu data, yuk!

Baca Juga: Berbagai Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi, Ketahui Melalui Video Ini

Data merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari fakta yang sebenarnya dan bisa berupa angka maupun lambang.

Ada dua cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu melalui angket atau kuesioner, dan cara yang kedua adalah melalui wawancara dengan narasumber.

Nah, sekarang kita coba untuk mengurutkan atau menyajikan data dalam bentuk tabel melalui data di bawah ini, yuk!

Contoh data statistik (YouTube/Matematika Dasar)

Data di atas adalah contoh hasil ulangan matematika siswa dengan nilai yang berbeda-beda.

Untuk bisa menyajikan data di atas dalam bentuk tabel, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengurutkan data dari yang paling besar ke yang terkecil.

Dari data di atas, diketahui kalau nilai ulangan terendah adalah 40, sedangkan nilah ulangan tertinggi adalah 100.

Ini artinya, nilai yang harus ditulis adalah dari 40 sampai 100 dan sajikan dalam bentuk tabel.

Baca Juga: Nasi Jadi Lebih Enak dan Tahan Lama, Hindari 5 Kesalahan Ini saat Memasak Nasi

Tabel yang kita buat dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu nilai, turus, dan frekuensi.

Pada kolom nilai, tulis nilai yang ada pada data, yaitu 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100.

Sedangkan pada kolom turus diisi dengan garis sejumlah siswa yang mendapatkan nilai itu. Terakhir, kolom frekuensi diisi dengan angka banyaknya jumlah turus tadi.

Saat mengurutkan data, kolom turus sebenarnya hanya sebagai kolom bantuan saja, sehingga saat semua data sudah masuk dalam tabel, kolom turus bisa dihilangkan.

Tabel Frekuensi dan Diagram Titik

Data yang disajikan dapat berupa data tunggal, atau hanya berupa angka dan satu keterangan, tanpa keterangan lain. Misalnya data usia siswa dalam satu kelas.

Dari data tunggal itu, kita bisa menyajikannya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram titik.

Tabel frekuensi sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu memasukkan data ke dalam tabel dengan beberapa keterangan.

Contohnya pada data tunggal usia siswa di kelas dengan usia 5, 7, 5, 9, 7, 7, 6, 9, 9, 9, 10, 12, 12, 7.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Ini Alasan Mengapa Kita Harus Mengurangi Makanan yang Dibakar

Dari data di atas, kita dapat membuat tabel dengan dua kolom berupa usia dan jumlah siswa. Kemudian dari data tunggal itu, kita masukkan ke dalam tabel.

Dari diagram tabel, maka bisa diubah ke dalam bentuk diagram titik, yaitu gambarkan sebuah garis, lalu tuliskan kisaran usianya, mulai dari 5 sampai 12.

Lalu pada setiap usia diberikan titik sesuai jumlah anak pada usia itu.

Dari data yang disajikan, maka bisa membantu menjawab beberapa pertanyaan, seperti usia paling banyak di dalam kelas, jangkauan berupa nilai maksimum dan minimum, yaitu selisih usia.

Pengolahan Data atau Cara Penyajian Data

Cara penyajian data selain menggunakan tabel dan diagram titik, bisa juga dengan menggunakan diagram batang.

Untuk menggambar diagram batang, maka kita lebih dulu membuat garis sumbu, yaitu sumbu Y yang berbentuk vertikal dan sumbu X yang berbentuk horizontal.

Contoh soal hasil panen Desa Suka Maju pada tahun 1995 adalah 2.000 ton, tahun 1996 adalah 1.500 ton, tahun 1997 adalah 3.000 ton, tahun 1998 adalah 4.500 ton, dan tahun 1999 adalah 7.000 ton.

Nah, dari contoh soal di atas, maka bisa dituliskan pada sumbu Y dituliskan hasil panen dalam ton dan sumbu X adalah tahun.

Baca Juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN: Politik dan Keamanan, Ekonomi, Serta Sosial dan Budaya

Dari sumbu Y dan X inilah kita gambar bentuk batang sesuai dengan data yang dimiliki.

Yaitu menggambar diagram batang tahun yang sesuai dengan hasil panen.

Contoh cara penyajian data dalam bentuk diagram batang (YouTube/seratus institute)

Dari diagram batang di atas, dapat dilihat bagaimana cara menggambar diagram batang dari data statistik yang ada.

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com