2. Konjungsi pertentangan
Konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut.
Misalnya: tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, namun.
Contoh kalimat: Raina memiliki kemampuan berhitung yang hebat, tetapi ia tidak pandai menggunakan bahasa asing.
3. Konjungsi disjungtif
Konjungsi disjungtif berfungsi menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.
Misalnya: atau, maupun, entah.
Contoh kalimat: Saat telat ke sekolah, Brian bingung untuk sarapan lebih dahulu atau langsung berangkat ke sekolah.
4. Konjungsi waktu
Konjungsi ini berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa baik yang sederajat atau tidak sederajat.
Misalnya: apabila, bila, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sejak, selama, sementara, setelah, sesudah.
Contoh kalimat: Nisa masih makan ketika bel masuk berbunyi.
Baca Juga: Penjelasan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung yang Merupakan 3 Jenis Otot Manusia