Bobo.id - Macam-macam konjungsi ada beragam. Ada konjungsi antarklausa, antarkata, antarkalimat, antar paragraf, dan lain-lain.
Kali ini Bobo ingin membahas tentang macam-macam konjungsi berdasarkan fungsinya dan contoh kalimatnya.
Namun sebelum itu, kita ketahui terlebih dahulu pengertian konjungsi, yuk!
Baca Juga: Macam-Macam Konjungsi yang Digunakan dalam Kalimat, Cari Tahu, yuk!
Apa Itu Konjungsi?
Konjungsi adalah kata penghubung antar kata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Konjungsi juga dikenal dengan sebutan kata sambung.
Berikut ini adalah 18 macam konjungsi berdasarkan fungsinya dan contoh kalimatnya:
1. Konjungsi aditif
Konjungsi ini berfungsi untuk menggabungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat.
Misalnya: dan, lagi, lagi pula, serta.
Contoh kalimat: Ayah memangkas rumput dan menyiram tanaman
2. Konjungsi pertentangan
Konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut.
Misalnya: tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, namun.
Contoh kalimat: Raina memiliki kemampuan berhitung yang hebat, tetapi ia tidak pandai menggunakan bahasa asing.
3. Konjungsi disjungtif
Konjungsi disjungtif berfungsi menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih.
Misalnya: atau, maupun, entah.
Contoh kalimat: Saat telat ke sekolah, Brian bingung untuk sarapan lebih dahulu atau langsung berangkat ke sekolah.
4. Konjungsi waktu
Konjungsi ini berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa baik yang sederajat atau tidak sederajat.
Misalnya: apabila, bila, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sejak, selama, sementara, setelah, sesudah.
Contoh kalimat: Nisa masih makan ketika bel masuk berbunyi.
Baca Juga: Penjelasan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung yang Merupakan 3 Jenis Otot Manusia
5. Konjungsi final
Konjungsi final berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau tindakan.
Misalnya: supaya, guna, untuk, agar.
Contoh kalimat:Kita harus mencuci tangan sebelum makan supaya tidak ada kuman masuk ke dalam tubuh.
6. Konjungsi kausal
Fungsinya menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu.
Misalnya: sebab, sebab itu, karena, karena itu.
Contoh kalimat: Rani kakinya terluka karena terjatuh dari sepeda.
7. Konjungsi konsekutif
Konjungsi ini berfungsi menjelaskan akibat suatu peristiwa atau kejadian tertentu.
Misalnya: sehingga, sampai, akibatnya.
Contoh kalimat: Kawa tidak belajar sebelum ujian akibatnya nilai rapornya menurun.
Baca Juga: Penjelasan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung yang Merupakan 3 Jenis Otot Manusia
8. Konjungsi kondisional
Fungsi konjungsi kondisional adalah menjelaskan syarat-syarat pada suatu hal yang bisa terjadi.
Misalnya: jika, bila, jikalau, apabila, asalkan, kalau, bilamana.
Contoh kalimat: Kamu bisa meraih juara kelas asalkan mau rajin belajar setiap hari.
9. Konjungsi tak bersyarat
Fungsinya menjelaskan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi.
Misalnya: walaupun, meskipun, biarpun.
Contoh kalimat: Kakak membersihkan rumah meskipun ibu tidak menyuruhnya.
10. Konjungsi perbandingan
Konjungsi perbandingan fungsinya membandingkan dua hal tertentu.
Misalnya: sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, daripada.
Contoh kalimat: Kereta di Jepang bergerak sangat cepat bagaikan seekor citah.
11. Konjungsi korelatif
Fungsinya adalah menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga saling mempengaruhi.
Misalnya: tidak hanya…tetapi juga, sedemikian rupa sehingga, semakin…semakin, baik…maupun
Contoh kalimat: Jika ingin kesehatan mulut terjaga, tidak hanya harus rajin menggosok gigi tetapi juga harus menjaga asupan makanan.
Baca Juga: Apa Fungsi Pola Lantai pada Tari Daerah? Penjelasan Pola Lantai pada Tari Daerah dan Contohnya
12. Konjungsi penegas
Konjungsi ini berfungsi menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya.
Misalnya: bahkan, apalagi, yaitu, umpama, misalnya, yakni.
Contoh kalimat: Minggu depan akan ada ujian Bahasa Indonesia, bahkan Tara sudah mulai belajar dari sekarang.
13. Konjungsi penjelas
Fungsinya menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya.
Misalnya: bahwa.
Contoh: Bu guru mengingatkan kembali bahwa minggu depan akan ada pentas seni.
14. Konjungsi konsesif
Konjungsi konsesif berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal serta menolak hal yang lain.
Misalnya: meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun.
Contoh kalimat: Aku tetap mengumpulkan tugas meskipun sudah lewat waktunya.
15. Konjungsi urutan
Konjungsi ini fungsinya adalah untuk menyatakan urutan sesuatu hal dalam kalimat.
Misalnya: mula-mula, lalu, kemudian.
Contoh kalimat: Shinta akan pergi ke Bandung, lalu melanjutkan perjalanan ke Garut.
Baca Juga: Pola Bilangan dan Jumlah Harga Barang, Rangkuman Materi Belajar dari Rumah SD Kelas 1-3
16. Konjungsi pembatasan
Berfungsi menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan.
Misalnya: kecuali, selain, asal.
Contoh kalimat: Fira bisa mahir dalam olahraga bola kecuali kasti.
17. Konjungsi penanda
Konjungsi ini fungsinya untuk menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal.
Misalnya: umpama, contoh, terutama, misalnya, antara lain.
Contoh kalimat: Raka sangat suka makan es krim terutama es krim rasa cokelat.
18. Konjungsi situasi
Seperti namanya, konjungsi situasi berfungsi menjelaskan situasi atau suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu.
Misalnya: sedang, sedangkan, padahal, sambil.
Contoh kalimat: Cella tetap pergi ke sekolah padahal kakinya masih sakit.
Baca Juga: Minum Soda Tidak Membuat Haus Hilang, Justru Malah Menimbulkan Efek Buruk Ini
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com