Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.
Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Gubuk Tua Pak Togi.
Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!
-----------------------------
Baca Juga: Dongeng Anak: Pangeran Ompol #MendongenguntukCerdas
Pak Togi dan Ibu Togi tinggal berdua di sebuah gubuk. Mereka tidak memiliki anak. Gubuk yang mereka tinggali sudah tua sekali. Kayu-kayunya sudah banyak yang lapuk. Kalau hujan deras, lantai gubuk itu dibanjiri air hujan. Apa gubuk itu memang sudah banyak yang bocor. Pak Togi merasa sedih sekali. Sudah lama ia ingin memperbaiki gubuk tuanya itu. Namun ia tidak punya uang untuk membeli kayu.Pada suatu hari hujan deras turun. Halilintar menggelegar keras sekali. Sejak sore langit begitu gelap diselimuti awan hitam yang tebal. Semakin malam hujan turun semakin deras. Angin pun berhembus semakin keras. Bapak dan Ibu Togi diam di dalam gubuk mereka. Perasaan mereka sangat khawatir. Mereka takut hujan yang terlalu deras akan meruntuhkan gubuk tua mereka.
Tiba-tiba, di tengah derasnya curah hujan, terdengar bunyi halilintar menggelegar tiga kali. Bunyinya keras memekakkan telinga. Bu Togi memanjatkan doa.
"Semoga tidak terjadi apaapa dengan gubuk tua kami," gumamnya.Namun baru saja Bu Togi mengatupkan bibir, tiba-tiba terdengar suara berderak. Di luar rumah. Lantas, terdengar bunyi berdebum yang sangat keras dan mengejutkan.BUMM!!
"Pak! Pak! Apa yang terjadi di luar?" tanya Bu Togi khawatir.Bu Togi berlari menuju jendela. Berusaha melihat apa yang terjadi di luar. Namun di luar gelap sekali. Ia tidak dapat melihat apapun. Namun Bu Togi merasa yakin, di luar telah terjadi sesuatu.“Pak, coba lihat! Apa yang terjadi di luar?" pinta Ibu Togi cemas."Tenang, Bu. Bapak akan segera keluar," sahut Pak Togi dengan suara tenang. Padahal perasaannya sama khawatirnya dengan Bu Togi. Pak Togi bergegas mengambil lentera untuk menerangi pandangan. Bu Togi mengikuti suaminya dari belakang.
Di luar, mata Pak Togi terbelalak kaget. Pohon tua yang selama ini tumbuh di dekat gubuknya telah tumbang. Batang pohonnya yang besar telah patah disambar petir. Ranting-ranting dan daundaunnya berserakan memenuhi jalanan dan halaman rumah.
"Astaga! Pohon tua itu tumbang disambar halilintar, Bu!" seru Pak Togi. "Untunglah pohon itu tidak menimpa gubuk tua kita, Pak," kata Bu Togi sambil menangis terisak-isak.Ibu Togi tak sanggup membayangkan andai pohon itu tumbang menimpa gubuknya. Gubuk yang sudah tua itu pasti hancur seketika.Syukurlah, Tuhan melindungi mereka.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Ikan Guppy dan Ikan Cupang, Jangan Tertukar, ya!
"Bersyukurlah, Bu. Tuhan melindungi kita," kata Pak Togi sabar, menenangkan perasaan Bu Togi. "Bahkan Tuhan memberikan anugerah kepada kita dengan tumbangnya pohon tua ini.""Apa, Pak?" tanya Bu Togi tak mengerti.Pak Togi tersenyum sabar.
"Bu, bukankah selama ini kita ingin memperbaiki gubuk kita. Namun kita tidak memiliki uang untuk membeli kayu. Nah, kayu dari pohon tua ini dapat kita gunakan untuk memperbaiki gubuk kita.""Oh, ya, ya," sahut Bu Togi gembira.Esok harinya Pak Togi mulai membelah kayu dari pohon tua itu. Dengan kayu dari pohon itu, Pak Togi bisa memperbaiki gubuknya. Sementara rantingranting dan sisa-sisa kayu yang sudah tidak terpakai, dijemur hingga kering. Bu Togi menggunakannya sebagai kayu bakar. Pak Togi dan Bu Togi merasa sangat bersyukur dengan karunia yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Cerita oleh: Ita Saca. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
#MendongenguntukCerdas
Baca Juga: Alpukat Bisa Lebih Cepat Matang dengan 5 Cara Mudah Ini, Salah Satunya Cukup Pakai Tisu!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com