Perlawanan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia Terhadap Portugis, Mulai dari Kerajaan Aceh Sampai Kerajaan Demak

By Tyas Wening, Rabu, 23 Desember 2020 | 10:00 WIB
Inilah Tempat-tempat di Indonesia yang Menjadi Sentra Rempah (pixabay.com)

Bobo.id - Sebelum dijajah oleh Belanda, Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa Portugis.

Ketika penjajahan oleh Portugis berlangsung di Indonesia, saat itu beberapa wilayah di Indonesia masih dipimpin oleh kerajaan-kerajaan.

Pada awal kedatangan Portugis ke Indonesia, hal ini masih disambut baik oleh kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Simak Penjelasan tentang Arti Perjuangan Masa Sekarang di Video Ini

Namun sejak Malaka dikuasai oleh Portugis tahun 1511, terjadi persaingan dagang antara pedagang Portugis dan pedagang Indonesia, yang menyebabkan adanya perlawanan dari rakyat Indonesia.

Perlawanan rakyat Indonesia yang dilakukan oleh berbagai kerajaan ini disebabkan karena keberadaaan Portugis di Indonesia dianggap dapat menjadi ancaman bagi rakyat Indonesia.

Yuk, ketahui perlawanan apa saja yang dilakukan oleh berbagai kerajaan di Indonesia untuk membuat Portugis keluar dari wilayah Indonesia!

Baca Juga: Mengenal Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Hindu di Jawa Barat

Perlawanan Kerajaan Aceh Terhadap Portugis

Kerajaan Aceh adalah pihak yang melakukan perlawanan paling gigih di antara kerajaan lain di Indonesia.

Raja dari Kerajaan Aceh yang terkenal paling gigih melakukan perlawanan pada Portugis adalah Sultan Iskandar Muda.

Saat itu, Sultan Iskandar Muda bersama Sultan Alu Mughayat Syah bersama-sama melakukan perlawanan terhadap Portugis yang menguasai wilayah Kerajaan Aceh.

Perang dan perlawanan yang terjadi di Aceh ini dipicu oleh perebutan jalur perdagangan di Selat Malaka.

Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Inggris di Indonesia pada Masa Kolonial di Berbagai Bidang

Ilustrasi kapal Nusantara (anoldent from Asheville, NC, USA, CC BY-SA 2.0 via Wikimedia Commons)

Cara yang digunakan Kerajaan Aceh untuk melawan Portugis adalah dengan melengkapi kapal dagang yang digunakan dengan berbagai persenjataan dan prajurit perang.

Kerajaan Aceh juga melakukan kerjasama dengan Kerajaan Demak, serta meminta persenjataan ke Turki, Inggris, hingga Gujarat.

Namun perang ini tidak menghasilkan kemenangan bagi siapapun, karena Pelabuhan Malaka pada akhirnya diambil oleh Belanda.

Baca Juga: Kenalan dengan Kerajaan Kutai, Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia

Perlawanan Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate juga melakukan perlawanan terhadap Portugis, yang dipimpin oleh Sultan Baabullah.

Kedatangan Portugis ke Maluku pada awalnya disambut baik dan Portugis membangun pos dagang di Ternate dan berharap Portugis bisa menjadi pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi dari Ternate.

Namun saat Portugis mengetahui kalau Ternate menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Maluku, hal ini justru menimbulkan masalah.

Baca Juga: Cari Tahu Sejarah Peristiwa Rengasdengklok Menjelang Kemerdekaan Indonesia di Video Ini

Ilustrasi rempah-rempah. (Pixabay)

Portugis berniat untuk menguasai perdagangan rempah di Ternate, bahkan menguasai pemerintahan di Ternate.

Hal ini membuat masyarakat Ternate melakukan perlawanan untuk mengusir Portugis dari Maluku.

Dengan dimpimpin oleh Sultan Baabullah, rakyat Maluku menyerang pos-pos perdagangan dan pertahanan Potugis di Maluku.

Hasilnya, di tahun 1575, Portugis pergi dari Maluku dan Ternate mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan Sultan Baabullah.

Baca Juga: Agus Salim, Pahlawan Nasional yang Menguasai 7 Bahasa Asing dan Dijuluki Singa Podium

 

Perlawanan Kerajaan Demak pada Portugis

Perlawanan untuk mengusir Portugis dari Indonesia juga dilakukan oleh Kerajaan Demak, yang bertujuan mengusir Portugis dari Malaka.

Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor atau Dipati Unus, yang mengumpulkan dan mengirimkan pasukan dari Jawa, Makassar, serta Lampung.

Kerajaan Demak dan pasukan perangnya ini kemudian bekerjasama dengan Kerajaan Aceh dalam usaha merebut Pelabuhan Malaka.

Baca Juga: Ingin Tahu Tentang Kehidupan Jenderal Sudirman? Di Sini Tempatnya!

Masjid Agung Demak (Creative Commons - Astayoga)

Sayangnya, penyerangan pada pasukan Portugis ini gagal, karena pasukan Kerajaan Demak mengalami kekurang persenjataan.

Namun perlawanan yang dilakukan oleh Kerajaan Demak dan Kerajaan Aceh dalam melawan Portugis ini mampu membuat Portugis mengalami kekurangan bantuana ketika berada di Maluku.

Hal inilah yang kemudian membuat Portugis mulai keluar dari Indonesia.

Baca Juga: 3 Tokoh Perumus Pancasila Beserta Isi Rumusan Dasar Negara

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com