Ada Tradisi Makan Kalkun saat Perayaan Natal, Apakah Daging Kalkun Lebih Enak dari Ayam?

By Iveta Rahmalia, Kamis, 24 Desember 2020 | 19:15 WIB
Daging kalkun. (Pixabay)

Bobo.id – Di Inggris, ada tradisi makan kalkun saat perayaan Natal. Teman-teman mungkin pernah melihat tradisi ini di beberapa film asal Inggris dengan tema Natal.

Kalkun dijadikan hidangan perayaan Natal mulai tahun 1520-an. Saat itu, seorang penduduk Yorkshire mendapat enam ekor kalkun dari pedagang orang Indian.

Orang itu bernama William Strickland. Pak William mendapat kalkun itu saat mengunjungi Benua Amerika.

Kalkun itu pun diperkenalkan di Inggris. Sebelumnya, masyarakat Inggris sudah lebih dulu mengonsumsi daging angsa, ayam, sapi, kepala babi, atau burung merak sebagai hidangan Natal.

Setelah kalkun dikenal di Inggris, para peternak berpikir bahwa daging kalkun lebih bagus untuk dijual dagingnya.

Dengan begitu, ayam dan sapi dibiarkan hidup agar bisa menghasilkan telur dan susu yang nantinya juga bisa dijual.

Lalu, pada abad ke-16, Raja Henry VII memasukkan kalkun ke dalam jamuan Natal. Beliau adalah Raja Inggris pertama yang melakukan ini, lo.

Kemudian, Raja Edward VII melanjutkan tradisi itu dan mempopulerkan daging kalkun untuk dikonsumsi pada abad ke-19.

Akhirnya hingga sekarang pun, daging kalkun masih dijadikan hidangan perayaan Natal. 

Kalau dilihat, bentuk daging kalkun mirip dengan daging ayam. Bedanya, daging kalkun terlihat lebih besar dibandingkan daging ayam.

Apakah daging kalkun lebih enak dibandingkan daging ayam? Apa bedanya dengan daging ayam? 

Cari tahu, yuk!  

Baca Juga: Beda dengan Negara Eropa Lainnya, Kalkun Jadi Hidangan Wajib Natal di Inggris!

Baca Juga: Tofurky, Tiruan Daging Kalkun untuk Perayaan Thanksgiving Vegetarian