Bobo.id - Apakah di antara teman-teman ada yang memiliki hobi menari? Kalau iya, jenis tarian apa yang teman-teman sukai?
Saat ini jenis tarian ada banyak, mulai dari tarian modern, balet, tarian klasik, dan tak lupa juga tarian tradisional.
Siapa di sini yang masih suka menarikan tari tradisional?
Indonesia dikelilingi ribuan pulau yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Di antaranya termasuk kesenian, yaitu seni tari.
Tentunya daerah yang berbeda juga memiliki gerakan tari, musik pengiring, hingga makna tarian yang berbeda.
Berikut ini adalah contoh lima tarian daerah Indonesia. Yuk, mengenal dan melestarikan warisan budaya Indonesia!
Baca Juga: Contoh 3 Tari Tradisional Indonesia dan Jenis Ragam Geraknya
1. Tari Saman dari Aceh
Tari Saman merupakan kesenian yang berasal dari Suku Gayo di Aceh, tapi tarian ini tepatnya dikembangkan oleh seorang ulama dari Gayo, bernama Syekh Saman.
Awalnya, Tari Saman dikembangkan sebagai media penyebaran agama Islam, yang juga digunakan untuk menyampaikan pesan.
Tarian ini juga mencerminkan pendidikan, kegamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan, lo.
Baca Juga: Jenis Pola Lantai Ada 2 Macam, Ini Penjelasan dan Contoh Pola Lantai dalam Tarian Daerah
2. Tari Lenggang Nyai dari Jakarta
Nama Tari Lenggang Nyai sendiri berasal dari kata “lenggang” yang berarti “melengak – lengok” dan kata “nyai” yang di ambil dari cerita Nyai Dasimah.
Nyai Dasimah adalah salah satu tokoh perempuan yang terkenal dalam cerita rakyat betawi.
Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara di Jakarta dan mengandung banyak pesan dan makna tentang kebebasan perempuan.
Menurut sejarahnya, Tari Lenggang Nyai ini di ciptakan oleh seorang seniman tari dari Yogyakarta bernama Wiwik Widiastuti, seorang seniman yang sangat mencintai kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama Bidang Sosial dan Budaya di Negara ASEAN
3. Tari Pendet dari Bali
Selain yang disebutkan oleh Wayan tadi, Bali masih punya banyak sekali tarian tradisional, lo. Salah satunya adalah tari pendet.
Tari Pendet adalah sebuah tarian yang awalnya merupakan bentuk pemujaan yang banyak diperagakan di pura.
Tari Pendet melambangkan penyambutan turunnya dewa ke dunia. Maka dari itu, tari Pendet bisa dikatakan sebagai bentuk persembahan dalam bentuk tarian, bukan berbentuk sesajen seperti yang biasa dilakukan.
Namun saat ini banyak yang menarikan tarian ini sebagai ucapan selamat datang.
Baca Juga: Bali Terkenal dengan Tari Kecak, Ternyata Ada Berbagai Tarian Khas Bali Lainnya
4. Tari Soya-Soya dari Ternate
Tarian yang bernama Soya-Soya ini merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Maluku Utara, tepatnya Ternate.
Dalam bahasa Maluku, nama Soya-Soya ini berarti pantang menyerah dan punya makna sebagai tarian penjemputan.
Sejarah tarian ini ternyata sudah berlangsung cukup lama, nih, yaitu sudah ada sejak masa Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sulten Baabullah, yang memimpin sejak 1570 hingga 1583.
Baca Juga: Ingin Jadi Penari? Buku Ini Bisa Jadi Motivasi, lo #AkuBacaAkuTahu
5. Tari Gatzi dari Merauke
Tari Gatzi merupakan tarian yang dilakukan Suku Marind saat ada acara-acara khusus, misalnya seperti kelahiran anak, pesta adat, dan juga sebagai tarian penyambutan.
Saat menari tari gatzi, masyarakat Marind akan mengenakan pakaian yang dibuat dari serat daun sagu dan daun kelapa muda.
Tari Gatzi ini bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, juga anak-anak dan orang dewasa. Masyarakat menari tari gatzi dari budaya Merauke ini dengan diiringi tabuhan tifa.
Baca Juga: Budaya Merauke: Tari Gatzi Suku Marind yang Diiringi Tifa Khas Papua
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com