Bobo.id - Gelombang tinggi terjadi Manado, Sulawesi Utara, pada Minggu, 17 Januari 2021.
Gelombang tinggi menyebabkan air laut masuk ke daratan. Air laut yang masuk ke daratan ini menyebabkan banjir rob, teman-teman.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), salah satu penyebab utama gelombang tinggi di Manado kemarin adalah pengaruh angin kencang.
O iya, gelombang tinggi ini berbeda dengan gelombang tsunami. Kita cari tahu penjelasannya juga, yuk!
Gelombang Tinggi di Manado
Bersumber dari Kompas.com, Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Bapak Ben Arther Molle menjelaskan bahwa gelombang tinggi yang menyebabkan banjir rob di Manado Town Square dan sekitarnya dipengaruhi kecepatan angin yang kencang.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Bapak Eko Prasetyo, salah satu faktor penyebab gelombang tinggi bisa masuk ke daratan adalah pasang air laut harian yang bertepatan dengan angin kencang.
Angin kencang itu menyebabkan gelombang setinggi 2,5 - 4 meter.
Akibatnya, gelombang tinggi yang terjadi menyebabkan banjir rob di daratan, bahkan masuk ke gedung pertokoan.
Agar lebih aman, warga juga diimbau untuk tidak beraktivitas sementara waktu di area pesisir pantai tempat gelombang tinggi terjadi.
Bapak Eko juga menyebutkan bahwa gelombang tinggi juga bisa terjadi di wilayah pesisir lainnya, teman-teman.
Sebenarnya, apa itu gelombang tinggi dan apa bedanya dengan gelombang tsunami?
Baca Juga: Bulan Lebih Dekat Saat Supermoon, Apakah Memengaruhi Naiknya Gelombang Pasang di Laut?
Apa Perbedaan Gelombang Tinggi dan Gelombang Tsunami?
Baca Juga: Kucing Dianggap Bisa Memprediksi Gempa Bumi, Benarkah Begitu?
Gelombang tinggi karena tiupan angin terjadi secara perlahan dan dengan tanda-tanda yang bisa diprediksi sebelumnya, seperti perubahan cuaca ekstrem.
Keadaan angin dan cuaca juga memengaruhi ketinggian air saat terjadi gelombang tinggi.
Tanda gelombang tinggi misalnya gelombang besar yang datang perlahan, diikuti dengan angin kencang.
Gelombang tinggi yang dipengaruhi karena angin juga hanya terjadi di permukaan laut, teman-teman.
Di Indonesia, BMKG memberikan peringatan gelombang tinggi secara rutin di daerah yang diperkirakan akan mengalami gelombang tinggi.
Lalu, apa bedanya gelombang tinggi dengan gelombang tsunami, ya?
Baca Juga: Ternyata Cuaca dan Iklim Itu Berbeda Tapi Saling Berkaitan, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Saat Ada Peringatan Potensi Tsunami, Ingat 20-20-20! Pernah Tahu?
Gelombang tsunami cenderung terjadi secara tiba-tiba. Kemudian, gelombang tsunami disertai dorongan yang besar.
Gelombang tsunami juga terjadi dari bagian dalam laut, misalnya akibat pergerakan lempeng atau dasar lautan akibat aktivitas vulkanik atau tektonik yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan dorongan gelombang dari dalam.
Karena dorongan yang ada dalam gelombang tsunami, gelombang ini lebih berbahaya bagi manusia dan bisa menyebabkan kerusakan lebih besar saat masuk ke darat.
Tanda gelombang tsunami misalnya terjadi gempa bumi bawah laut atau aktivitas gunung api di bawah laut.
Jika gempa bumi bawah laut atau aktivitas gunung api bawah laut menunjukkan adanya potensi tsunami, maka masyarakat di sekitar pesisir pantai harus dievakuasi ke tempat yang aman.
Baca Juga: Saat Terjadi Tsunami, Bagaimana Keadaan Satwa yang Tinggal di Laut?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com