3. Teori Duplex
Teori pembentukan minyak bumi dan gas alam yang terakhir adalah teori duplex, yaitu penggabungan teori biogenetik dan anorganik.
Pada teori ini, minyak bumi dan gas alam terbentuk dari organisme lautan, baik hewan maupun tumbuhan.
Nah, dengan adanya proses yang melibatkan waktu, tekanan, dan temperatur, endapan lumpur kemudian berubah menjadi batuan sedimen.
Batuan yang terbentuk dari lumpur ini memiliki tekstur yang lunak dan mengandung bintik-bintik minyak.
BIntik minyak ini kemudian bermigrasi ke tempat yang lebih rendah dan terakumulasi di tempat tertentu, yang disebut sebagai terperangkap atau trap.
Proses Terbentuknya Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak bumi dan gas alam sering disebut sebagai bahan bakar fosil.
Sebabnya adalah karena minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa organisme, baik hewan maupun tumbuhan yang terjadi selama jutaan tahun.
Simak bersama proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, yuk!
1. Tahap Pertama: Fotosintesis Ganggang
Proses pembentukan minyak bumi dan gas alam ditentukan dari fotosintesis yang dilakukan oleh ganggang hijau.
Setelah ganggang hijau melakukan proses fotosintesis dan perlahan mati, maka nantinya akan terbentuk batuan induk yang juga penting dalam pembentukan minyak bumi dan gas alam.
Selain dari fotosintesis ganggang, minyak bumi dan gas alam juga dapat tebentuk dari fosil yang mengedap di dasar lautan dan terbentuk menjadi batuan induk.