Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ada sekitar 30 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi.
Jarak guguran lava pijar ini sekitar 300 - 900 meter ke arah barat daya.
Tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat di sekitar.
Namun, BPPTKG mengatakan kalau Gunung Merapi masih dalam status siaga level III.
Meski begitu, BPPTKG juga sudah menghimbau untuk menghentikan aktivitas di sekitar Gunung Merapi, mulai dari penambangan, wisata, hingga pendakian.
Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko dari lahar dan awan panas guguran dari dalam Gunung Merapi.
Apakah Awan Panas Berbahaya?
Awan panas merupakan bagian dari aliran piroklastik.
Aliran piroklastik merupakan salah satu hasil letusan gunung api berapi yang terdiri dari gas vulkanik, abu vulkanik dan batuan vulkanik yang yang menuruni lereng sebuah gunung api dengan cepat.
Awan panas ini bisa sangat berbahaya dibandingkan dengan aliran piroklastik lainnya.
Baca Juga: Letusan Gunung di Indonesia Ini Salah Satu Letusan Gunung Terbesar yang Mengubah Dunia, Pernah Tahu?
Baca Juga: Gunung Merapi Memiliki Tipe Letusan Efusif dan Eksplosif, Ini Perbedaan Keduanya