Bobo.id - Saat ini Indonesia tengah mengalami banyak bencana alam, teman-teman.
Mulai dari banjir di Kalimantan Selatan, longsor di Sumedang, erupsi gunung semeru, awan panas Gunung Merapi, hingga gelombang tinggi di Manado.
Bahkan pagi ini dikabarkan kalau Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta kembali menyemburkan awan panas guguran.
Yap, sejak 7 Januari 2021 lalu Gunung Merapi memang sudah mengeluarkan awan panas dan masih berlanjut hingga hari ini.
Luapan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi dini hari tadi sekitar pukul 02.27 WIB.
Jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapai 1.800 meter atau setara dengan 1,8 kilometer ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong.
Jarak ini menjadi rekor baru setelah sebelumnya jarak terjauh awan panas guguran hanya sekitar 1,5 kilometer.
Bahkan tak hanya awan panas guguran saja, Gunung Merapi juga mengeluarkan Lava Pijar.
Baca Juga: Contoh Kenampakan Alam di Benua Asia, Ada Sungai Terpanjang Hingga Gunung Tertinggi di Dunia
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ada sekitar 30 kali guguran lava pijar dari Gunung Merapi.
Jarak guguran lava pijar ini sekitar 300 - 900 meter ke arah barat daya.
Tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat di sekitar.
Namun, BPPTKG mengatakan kalau Gunung Merapi masih dalam status siaga level III.
Meski begitu, BPPTKG juga sudah menghimbau untuk menghentikan aktivitas di sekitar Gunung Merapi, mulai dari penambangan, wisata, hingga pendakian.
Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko dari lahar dan awan panas guguran dari dalam Gunung Merapi.
Apakah Awan Panas Berbahaya?
Awan panas merupakan bagian dari aliran piroklastik.
Aliran piroklastik merupakan salah satu hasil letusan gunung api berapi yang terdiri dari gas vulkanik, abu vulkanik dan batuan vulkanik yang yang menuruni lereng sebuah gunung api dengan cepat.
Awan panas ini bisa sangat berbahaya dibandingkan dengan aliran piroklastik lainnya.
Baca Juga: Letusan Gunung di Indonesia Ini Salah Satu Letusan Gunung Terbesar yang Mengubah Dunia, Pernah Tahu?
Baca Juga: Gunung Merapi Memiliki Tipe Letusan Efusif dan Eksplosif, Ini Perbedaan Keduanya
Material awan panas yang berupa debu dan gas vulkanik sangan mudah sekali terbawa oleh angin. Karena itulah ia bisa mencapai kawasan yang jauh dari tempat gunung berapi berada.
Awan panas ini sangat berbahaya karena memiliki kemampuan untuk membakar apapun yang dilaluinya.
Tentunya hal ini disebabkan oleh suhunya yang sangat panas bisa mencapai 200-700 derajat celsius dengan kecepatan melebihi 100km/jam.
Selain karena suhunya yang sangat panas, awan panas ini juga mengandung gas beracun yang bisa membahayakan pernapasan.
Karena hal inilah awan panas dianggap sebagai bahaya erupsi gunung berapi dengan tingkat risiko paling tinggi.
Awan panas dengan kecepatannya bisa saja menghampiri pemukiman warga di sekitar gunung berapi dan membahayakan nyawa banyak masyarakat.
Baca Juga: Mengenal Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia: Contoh Kenampakan Alam di Indonesia
Baca Juga: Pegunungan Tharsis Montes Ini Jauh Lebih Besar dari Pegunungan di Bumi
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com