GeNose akan Dipakai untuk Deteksi COVID-19 di Stasiun dan Terminal Pekan Depan, Bagaimana Prosedur Pemeriksaannya?

By Avisena Ashari, Senin, 25 Januari 2021 | 14:16 WIB
Alat GeNose C19 buatan ahli Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk deteksi COVID-19. (Dokumentasi Humas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi via Kompas.com)

Deteksi menggunakan GeNose C19 ini dilakukan pada calon penumpang kereta api dan bus karena harga tiket kereta api dan bus pada rute tertentu lebih mudah dibandingkan harga tes COVID-19 seperti rapid test antigen atau tes PCR.

Harga pemeriksaan menggunakan GeNose C19 memang lebih terjangkau dibandingkan tes lainnya, yaitu Rp 20.000.

Untuk tahap pertama ini, pengecekan menggunakan GeNose C19 dilakukan di Pulau Jawa.

Alat GeNose buatan ahli UGM untuk deteksi COVID-19 (Dok. Kemenristek via Kompas.com)

Baca Juga: Hari Ini Perdana Vaksinasi COVID-19, Ini Efek Samping yang Bisa Muncul Setelah Vaksin COVID-19 Sinovac

Bagaimana Prosedur Deteksi COVID-19 Menggunakan GeNose C19?

Bersumber dari Kompas.com, pada bulan Desember 2020 lalu, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan bahwa kelebihan GeNose C19 adalah alat ini hanya membutuhkan sampel napas.

Selain itu, hasil deteksi juga keluar dalam waktu yang relatif cepat, yaitu tidak lebih dari lima menit.

Prosedur pemeriksaannya, orang yang diperiksa diminta mengembuskan napas ke sebuah tabung khusus.

Kemudian, sensor dalam tabung itu akan bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) dan data yang diperoleh diolah dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Baca Juga: Apakah Orang yang Sudah Divaksin COVID-19 Masih Bisa Terinfeksi Virus Penyakit COVID-19?