Cerita Misteri: Jalan Ajaib #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Jumat, 12 Februari 2021 | 18:00 WIB
Cerita Misteri: Jalan Ajaib #MendongenguntukCerdas (Dok. Majalah Bobo/ Ella)

Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.

Nah, kita bisa membaca cerita misteri untuk kegiatan dongeng hari ini. Kebetulan Bobo punya cerita misteri seru berjudul Jalan Ajaib.

Jangan lupa untuk membacanya atau minta orang tuamu untuk membacakannya untukmu, ya!

------------

Baca Juga: Cerita Misteri: Siluman Sumur #MendongenguntukCerdas

Di provinsi Kuangtung, hiduplah seorang pemuda sarjana bernama Kuo. Pada suatu malam, dalam perjalanan pulang dari rumah temannya, ia tersesat di antara bukit-bukit. Ia masuk ke hutan yang gelap dan tak bisa menemukan jalan keluar ke jalan utama lagi.

Setelah beberapa jam berkeliaran, tiba-tiba ia mendengar suara tawa dan orang berbicara di puncak bukit. Kuo bergegas berjalan ke arah suara-suara itu. Ternyata, tampak ada sekitar dua belas pria sedang duduk di tanah, makan dan minum bergembira. Sepertinya mereka sedang mengadakan pesta pertemuan.

“Ayo, gabung dengan kami! Hanya ada satu tempat lagi. Kau datang pada saat yang tepat,” seru mereka saat melihat Kuo.

Kuo terkejut. Ia tak menyangka kalau mereka melihat kedatangannya. Dengan agak bingung dan sungkan, Kuo duduk bersama mereka. Kuo memerhatikan mereka, dan ternyata sebagian besar dari mereka adalah biksu berpakaian indah.

“Sebetulnya saya sedang dalam perjalanan pulang. Apakah ada yang bisa menjunjukkan saya jalan kembali menuju jalan raya? Tadi saya tersesat dan masuk ke hutan ini,” kata Kuo.

Namun salah satu dari mereka berteriak, "Kamu ini pemuda yang baik, Kuo. Kenapa harus pusing memikirkan pulang. Lihatlah, bulan sangat indah di langit. Nikmati saja malam ini.”

Pria itu lalu memberi Kuo minuman di gelas berukir indah. Kuo segera meneguk minuman yang ternyata sangat lezat. Ketika gelasnya kosong, pria lain mengisi lagi untuknya. Kuo kini merasa gembira. Ia terus menerima minuman yang diberikan padanya, agar teman-teman barunya itu juga gembira.

Baca Juga: Cerita Misteri: Nelayan dan Sahabat Misterius #MendongenguntukCerdas

Kuo sangat gembira berada di antara mereka. Untuk menghibur mereka, ia diam-diam menirukan suara burung dengan sama persis. Ia mengeluarkan bunyi twit twit seperti suara burung layang-layang. Biksu-biksu itu terkejut mendengar suara itu.

“Kenapa ada burung layang-layang yang keluar di malam hari?” tanya mereka heran.

Kuo lalu mengubah suaranya menjadi suara burung cuckoo. Sementara para biksu itu berdiskusi tentang bunyi suara burung apa itu, Kuo tertawa diam-diam di sudut.

Beberapa saat kemudian, Kuo meniru suara burung beo. Setelah berkali-kali meniru suara burung dan teman-temannya menebak, teman-temannya itu akhirnya tahu kalau itu adalah suara Kuo. Semua tertawa terbahak-bahak.

Mereka memonyongkan mulut mereka dan mencoba bersiul seperti Kuo, tetapi tidak ada yang bisa melakukannya. Segera salah satu dari mereka mengamati,

"Sayang sekali Nyonya Ch'ing tidak bersama kami. Kami harus bertemu di sini lagi pada pertengahan musim gugur. Dan kau, Kuo, datanglah dan berpesta bersama kami lagi."

Baca Juga: Cerita Misteri: Boneka Toko Barang Bekas

Kuo mengatakan akan datang. Salah satu dari biksu itu berdiri dan berkata,

“Karena kau telah sangat menghibur kami, maka sekarang kami akan menghiburmu dengan beberapa pertunjukan akrobatik.”

Mereka semua bangkit berdiri. Salah satu dari mereka, memasang kuda-kuda kaki yang kokoh. Pria kedua lalu melompat ke pundak pria yang pertama. Pria yang ketiga melompat ke bahu yang kedua. Dan pria keempat melompat ke pundak pria ketiga. Karena sudah terlalu tinggi bagi yang lainnya untuk melompat, maka pria-pria lain mulai memanjati teman-temannya itu seperti memanjati tangga.

Ketika mereka semua berdiri bertumpuk, kepala pria yang paling atas tampak seperti menyentuh awan. Tiang manusia itu lalu pelan-pelan membungkuk sedikit demi sedikit, sampai rebah di tanah seketika berubah, membentuk sebuah jalan.

Kuo terdiam dan pucat. Ia tiba-tiba tersadar kalau para biksu tadi adalah makhluk sakti dan bukan manusia biasa. Kuo segera melangkah di sepanjang jalan itu dan akhirnya tiba di rumahnya sendiri.

Beberapa hari kemudian, ia berkunjung lagi ke tempat itu dan melihat sisa-sisa pesta yang tergeletak di tanah. Di sekeliingnya hanya ada semak-semak lebat, dan tidak ada tanda-tanda jalan samasekali. Jalan yang pernah dilaluinya itu, ternyata tidak ada.  

Pada pertengahan musim gugur, Kuo berpikir untuk menepati janjinya, datang kembali ke tempat itu. Namun, teman-temannya membujuknya untuk tidak pergi.

“Bagaimana kalau kau tidak kembali lagi ke dunia ini?” ujar teman-temannya agak takut.

Kuo terdiam dan belum memutuskan, apa yang harus dilakukannya. Datang atau tidak ya...

Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Ella

#MendongenguntukCerdas

Baca Juga: Cerita Misteri: Suara Misterius di Malam Hari

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com