Irori berbentuk seperti lubang yang rendah di tengah ruangan dan pada lubang tersebut diisi arang yang digunakan untuk memasak.
Bentuk irori kemudian berubah karena bagian atas irori ditambahkan kayu dan kemudian ditutupi selimut, yang menjadikan tempat memasak berpindah dari tempat duduk.
Irori yang berubah fungsi ini kemudian disebut sebagai horigotatsu, yang berasal dari kata 'hori' yang berarti parit, 'ko' yang berarti api, dan 'tatsu' yaitu kaki lebih hangat.
Kemudian pada abad ke-17, horigotatsu diubah dengan terciptanya irori yang berbentuk cekung dan lembaran kayu akan ditempatkan di sekitarnya.
Selimut juga masih digantung di bagian atas untuk menjaga panas tidak keluar dari selimut.
Kotatsu semakin mudah untuk dipindahkan setelah ditemukannya tatami, yaitu lembaran anyaman yang digunakan di rumah-rumah di Jepang.
Penduduk Jepang cukup meletakkan sebuah pot yang berisi arang di atas lembaran tatami, kemudian meletakkan meja di atas pot berisi arang tadi. Cara ini disebut dengan okigotatsu.
Kotatsu semakin mudah digunakan pada abad ke-20, teman-teman, karena meja, selimut, dan juga pemanas sudah dibuat menjadi satu kesatuan dan tidak terpisah.