Mengenal Kotatsu, Meja Makan ala Jepang yang Multifungsi

By Tyas Wening, Kamis, 25 Februari 2021 | 18:30 WIB
Kotatsu, meja multifungsi ala Jepang (Wikimedia Commons)

Bobo.id - Apakah teman-teman suka menonton kartun Jepang atau membaca komik Jepang?

Kalau diperhatikan, karakter dari kartun itu sering berkumpul dan duduk bersama di sekitar meja makan sambil duduk di lantai.

Ketika duduk di sekitar meja makan ini, kaki akan berada di bawah meja dan ditutupi dengan kain panjang dari meja makan.

Ternyata ketika orang-orang Jepang duduk di sekitar meja makan dengan kaki yang berada di bawah, ini merupakan cara mereka untuk menghangatkan badan, lo.

Baca Juga: Tips Mengasah Kreativitas selama School From Home dari Anchor Boneeto 'Smart Parent Happy Kids' bersama Majalah Bobo

Meja makan ini juga memiliki sebutan, yaitu kotatsu, yang disebut juga sebagai meja penghangat.

Sebenarnya bagaimana cara kerja meja penghangat ini untuk menghangatkan tubuh ketika digunakan, ya?

Ketahui lebih jauh mengenai kotatsu yang digunakan oleh warga Jepang, yuk!

Kotatsu, Meja Multifungsi ala Jepang

Kotatsu yang berguna untuk menghangatkan tubuh (Taito Ryokan)

Kotatsu adalah meja berkaki pendek dari kayu yang ditutupi oleh futon atau selimut tebal.

Nah, yang menarik, kotatsu ini dilengkapi dengan pemanas yang berada di bagian bawah meja, lo, teman-teman.

Fungsi dari futon atau selimut yang menutupi kotatsu ini adalah untuk menjaga panas yang dihasilkan dari pemanas tetap berada di balik selimut.

Kotatsu ini tidak hanya berfungsi sebagai penghangat tubuh saja, teman-teman, karena meja ini juga difungsikan sebagai meja makan masyarakat Jepang, lo.

Saat makan, anggota keluarga akan duduk mengelilingi kotatsu dan tetap merasa hangat selama sedang makan.

Baca Juga: Banyak Orang Korea Memiliki Nama Keluarga 'Kim', Mengapa Begitu, ya? Simak Penjelasannya, yuk!

Sejarah Kotatsu Berawal dari Abad Ke-14

Sejarah kotatsu bermula sekitar abad ke-14 pada periode Muromachi. Pada awalnya tidak berbentuk meja, teman-teman.

Di setiap rumah di Jepang pada periode itu memiliki sebuah tempat seperti perapian berlapis batu yang menggunakan arang.

Perapian ini disebut irori dan sebenarnya berfungsi sebagai tempat kompor dan juga tempat mereka menghangatkan makanan.

Irori, tempat memasak orang Jepang pada abad ke-14 (mylittlejapan.com)

Irori berbentuk seperti lubang yang rendah di tengah ruangan dan pada lubang tersebut diisi arang yang digunakan untuk memasak.

Bentuk irori kemudian berubah karena bagian atas irori ditambahkan kayu dan kemudian ditutupi selimut, yang menjadikan tempat memasak berpindah dari tempat duduk.

Irori yang berubah fungsi ini kemudian disebut sebagai horigotatsu, yang berasal dari kata 'hori' yang berarti parit, 'ko' yang berarti api, dan 'tatsu' yaitu kaki lebih hangat.

Kemudian pada abad ke-17, horigotatsu diubah dengan terciptanya irori yang berbentuk cekung dan lembaran kayu akan ditempatkan di sekitarnya.

Baca Juga: Upacara Rambu Solo di Tana Toraja Penting Dilakukan saat Ada Keluarga yang Meninggal, Ketahui Makna Upacara Ini

Selimut juga masih digantung di bagian atas untuk menjaga panas tidak keluar dari selimut.

Kotatsu semakin mudah untuk dipindahkan setelah ditemukannya tatami, yaitu lembaran anyaman yang digunakan di rumah-rumah di Jepang.

Penduduk Jepang cukup meletakkan sebuah pot yang berisi arang di atas lembaran tatami, kemudian meletakkan meja di atas pot berisi arang tadi. Cara ini disebut dengan okigotatsu.

Kotatsu semakin mudah digunakan pada abad ke-20, teman-teman, karena meja, selimut, dan juga pemanas sudah dibuat menjadi satu kesatuan dan tidak terpisah.

Rumah di Jepang Dahulu Tidak Memiliki Pemanas Ruangan

Bagian bawah kotatsu yang dilengkapi penghangat (Wikimedia Commons)

Cara menghangatkan tubuh penduduk Jepang memang berbeda dengan negara-negara yang ada di Amerika atau Eropa.

Di sana mereka menggunakan pemanas ruangan terpusat di rumahnya dan dialirkan ke ruangan-ruangan lain.

Meja kotatsu yang digunakan penduduk Jepang ini awalnya bertujuan untuk menghemat biaya pemanas ruangan.

Sebab, penggunaan pemanas ruangan terpusat bisa mengeluarkan biaya yang mahal jika digunakan di struktur rumah Jepang yang besar.

Walaupun dinilai tidak ampuh karena hanya bisa menghangatkan tubuh saat berada di sekitar kotatsu saja, ternyata pakaian tradisional Jepang seperti kimono bisa menyimpan panas yang dihasilkan kotatsu bagi seluruh tubuh, lo.

Baca Juga: Mengenal Budaya Indonesia yang Mendunia, Angklung Hingga Tari Saman

Selain itu, kita juga tetap bisa beraktivitas saat sedang berada di kotatsu, lo, seperti makan, membaca, menonton televisi, bahkan tidur.

Kotatsu juga dinilai multifungsi, nih, karena jika tidak digunakan untuk menghangatkan di musim dingin, mesin pemanas dan selimut kotatsu dapat dilepas. Jadi, mejanya juga bisa digunakan untuk keperluan lain.

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com