Bobo.id - Setiap negara memiliki makanan yang menjadi ciri khasnya. Seperti contohnya rendang yang merupakan makanan khas dari Padang, menjadi makanan khas Indonesia yang sudah terkenal di berbagai negara.
Sama halnya dengan pasta, seperti spageti yang merupakan makanan khas dari Italia.
Pasta sudah menjadi makanan Italia yang terkenal ke berbagai negara di dunia.
Apakah teman-teman juga suka makan pasta, bahkan memasaknya sendiri di rumah?
Baca Juga: Bosan dengan Hidangan Pasta yang Selalu Sama? Coba Olah Pasta dengan Cara Ini, yuk!
Saat memasak pasta, mungkin teman-teman pernah mendengar istilah al dente.
Istilah ini merupakan tingkat kematangan pada pasta yang merupakan salah satu langkah memasak semua jenis pasta.
Nah, sebenarnya apa arti dari istilah al dente ini, ya? Simak juga cara tepat memasak pasta agar mencapai tingkat kematangan al dente, yuk!
Al Dente Merupakan Kata dari Bahasa Italia
Istilah al dente berasal dari tempat yang diduga menjadi asal-usul pasta, yaitu Italia.
Dalam bahasa Italia, al dente berarti 'menuju gigi' dan menjadi istilah yang digunakan saat memasak pasta.
Kata al dente yang digunakan saat memasak pasta ini merujuk pada tingkat kematangan dan tekstur pasta setelah direbus.
Saat pasta sudah mencapai tingkat kematangan al dente, ini artinya pasta sudah lunak, namun masih ada tekstur keras saat digigit.
Pasta dengan tingkat kematangan al dente berarti tidak boleh terlalu lembek sehingga tidak memiliki tekstur saat digigit, nih, terman-teman.
Baca Juga: Pesien Diabetes Wajib Tahu, Inilah 5 Makanan yang Bisa Bikin Diabetes Makin Parah
Namun Ada Berbagai Pendapat Mengenai Pasta dengan Tingkat Al Dente
Meski ada definisi mengenai pasta dengan tingkat kematangan al dente, para koki ternyata masih memiliki pendapat berbeda mengenai pasta yang sudah mencapai tingkat al dente, nih.
Beberapa juru masak mengatakan, pasta yang tingkat kematangannya al dente harus memiliki titik putih di tengah pasta.
Namun beberapa koki lainnya mengatakan kalau masih ada titik putih yang terlihat di tengah pasta, hal ini menunjukkan kalau pasta belum matang sepenuhnya.
Pasta yang mencapai tingkat kematangan al dente haruslah masih memiliki tekstur yang tidak langsung hancur saat ada di dalam mulut.
Singkatnya, pasta yang mencapai tingkat kematangan ini masih harus bisa digigit dan dikunyah, bukan pasta yang mudah hancur dan teksturnya sangat lembek.
Nah, untuk mendapatkan pasta dengan tingkat kematangan al dente, teman-teman bisa melakukan tes dengan menggigitnya ketika sedang direbus.
Tes ini bisa dilakukan dua menit sebelum waktu perebusan yang tertulis di kemasan pasta selesai.
Kalau pasta yang teman-teman rebus masih memiliki tekstur dan bisa digigit serta dikunyah, tapi pasta sudah lunak, maka pasta yang direbus sudah mencapai tingkat kematangan al dente.
Cara Tepat Memasak Pasta
Biasanya, langkah-langkah apa yang teman-teman lakukan saat merebus pasta?
Mungkin ada yang menambahkan garam pada air rebusan, atau minyak agar pasta tidak menempel.
Menurut situs The Spruce Eats, ada beberapa mitos yang sering dilakukan saat memasak pasta dan sebenarnya tidak perlu, lo.
Seperti contohnya saat merebus pasta, kita akan menambahkan minyak pada air rebusan agar pasta tidak menempel.
Ternyata, kita tidak perlu melakukan hal ini, teman-teman. Agar pasta tidak menempel satu sama lain, cara yang bisa dilakukan adalah dengan merebus pasta menggunakan banyak air dan memasukan pasta saat air sudah benar-benar mendidih.
Selain itu, agar pasta tidak menempel, maka pasta harus diaduk beberapa kali setelah dimasukkan ke dalam air mendidih.
Namun kalau kita menambahkan garam ke air rebusan pasta, maka hal ini merupakan hal yang tepat.
Baca Juga: Perbedaan Rendang Indonesia dengan Rendang Malaysia, Mulai dari Bahan Baku Hingga Rasa
Menambahkan garam saat merebus pasta akan membuat pasta memiliki rasa, karena saat air untuk merebus pasta tidak ditambahkan garam, maka pasta akan terasa hambar meski sudah diberi saus pasta.
Nah, teman-teman bisa mulai mencoba memasak pasta di rumah bersama keluarga dengan tips tadi. Pasta apa yang menjadi kesukaan teman-teman?
Tonton video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com