Bobo.id - Mi adalah salah satu hidangan yang digemari oleh masyarakat Indonesia, apalagi jenis mi goreng.
Saat membuat mi goreng biasanya kita menambahkan beberapa bahan pelengkap. Misalnya sayuran, telur, bakso, sosis, daging, dan lain-lain.
Namun, ternyata ada dua bahan yang sebaiknya tidak disantap bersama dengan mi goreng karena berpotensi timbulkan masalah kesehatan.
Apa saja? Yuk, cari tahu di sini!
Baca Juga: 4 Resep Mi Khas Nusantara untuk Sajian Lezat di Akhir Pekan, Ada Mi Celor Hingga Mi Rebus Padang
1. Makan Mi Goreng dengan Nasi
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang sulit dihilangkan adalah makan mi goreng dengan dicampur nasi.
Perpaduan antara mi dan nasi ini memang memiliki kenikmatan tersendiri.
Bahkan, tak jarang kita menyantap mi goreng dengan nasi uduk.
Kebiasaan yang enak ini sayangnya justru bisa membahayakan kesehatan.
Pada dasarnya nasi dan mi goreng sama-sama mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi
Dalam satu porsi mi goreng bisa terkandung 400 kalori.
Jumlah itu sama dengan satu porsi nasi ukuran sedang.
Jadi jika kita makan satu porsi mi goreng dan nasi, maka terdapat banyak kalori yang masuk dalam tubuh.
Padahal rata-rata manusia membutuhkan 1200-1500 kalori per hari.
Selain itu makan mi goreng yang dicampur dengan nasi juga bisa meningkatkan risiko diabetes.
Perpaduan karbohidrat dari nasi dan mi goreng dapat menaikkan indeks glikemik, sehingga gula dalam darah melonjak drastis dan menyebabkan diabetes.
Dengan begitu sebaiknya batasi makan mi goreng bersamaan dengan nasi, ya.
2. Makan Mi Goreng dengan Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan mi goreng memang pasangan yang paling lezat.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Hal itu karena sekarang banyak beredar kerupuk oplosan.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah. Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang dibutuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengonsumsi kerupuk oplosan dengan berlebihan.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, tapi juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal kalau kita membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan risiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik itu.
(Penulis:Virny Apriliyanty)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com