Bentuk-Bentuk Partisipasi Indonesia dalam Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif

By Sarah Nafisah, Kamis, 15 April 2021 | 09:45 WIB
Bentuk-Bentuk Perwujudan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas dan Aktif (Freepik/Ibrandify)

2. Mendirikan Gerakan Non Blok

Seusai Perang Dunia II, negara-negara di dunia terbagi ke dalam dua blok, yaitu Blok Barat Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur Blok yang dipimpin oleh Uni Soviet (sekarang terpecah jadi 15 negara).

Adanya dua kekuatan ini menyebabkan terjadinya Perang Dingin (Cold War) di antara kedua blok itu.

Akibatnya, suhu politik dunia menjadi memanas dan penuh dengan ketegangan-ketegangan.

Guna mengatasi ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur yang terus bersitegang, bangsa Indonesia memprakarsai didirikannya Gerakan Non-Blok (Non Aligned).

Baca Juga: Wah, Penjelajahan Antariksa Ternyata adalah Dampak Perang Dingin, lo

Negara-negara pemrakarsa Non-Blok ialah:

a) Afghanistan

b) India

c) Indonesia

d) Republik Arab Persatuan (Mesir)

e) Yugoslavia.

Gerakan Non Blok ini dibentuk atas dasar Dasa Sila Bandung (hasil Konferensi Asia Afrika di Bandung).

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama Non Blok diadakan di Beograd/ Belgrado (Yugoslavia) dari tanggal 1 - 6 September 1961 atas undangan dari Presiden Yosef Broz Tito (Yugoslavia), Abdul Nasser (Mesir), dan Sukarno (Indonesia).

KTT ini dihadiri oleh 25 negara dari Asia-Afrika, Amerika Latin, dan Eropa.

Konferensi ini dimaksudkan untuk meredakan ketegangan dunia dan menunjukkan kepada dunia bahwa masih ada pihak ketiga yang berada di luar kedua blok yang sedang bertentangan itu.