Bobo.id - Biasanya saat memasak, Ibu akan membuatnya dalam jumlah yang banyak. Hal ini agar bisa dimakan untuk beberapa kali waktu makan.
Tak sedikit di antara kita yang gemar menyantap lauk-pauk saat dalam keadaan hangat. Akhirnya masakan bisa dihangatkan hingga beberapa kali.
Namun, sebelum memanaskan makanan ada baiknya kita memerhatikan bahan makanannya terlebih dahulu, ya.
Sebab ada beberapa makanan yang bisa menyebabkan keracunan apabila dipanaskan kembali. Makanan apa saja?
Berikut enam jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali yang dilansir dari Kompas.com:
Baca Juga: Hati-Hati! Bukan Berkhasiat, Air Kelapa Justru Bisa Membahayakan 7 Orang dengan Kondisi Ini
1. Telur
Telur bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan, misalnya telur dadar, semur telur, balado telur, dan lain-lain.
Sama seperti bayam, telur juga tinggi nitrogen karena kandungan protein yang ada di dalamnya. Tentunya saat dipanaskan, telur akan bereaksi sama dengan sayuran tinggi nitrat.
2. Ayam
Memanaskan ayam secara berkali-kali bisa menghasilkan zat beracun.
Hal ini karena daging ayam mengandung protein yang bisa mengganggu pencernaan jika kita memanaskannya kembali.
Baca Juga: Meski Kaya akan Nutrisi, Ternyata Apel Bisa Berbahaya bagi Tubuh dalam Kondisi Ini
3. Nasi
Nasi adalah makanan pokok sebagian besar orang asia. Tidak heran jika kita pun mengonsumsinya hampir tiga kali sehari.
Karena itu biasanya ibu memasak banyak nasi sekaligus agar tidak kurang saat waktu makan tiba.
Tentunya menyantap lauk pauk akan terasa kurang nikmat jika tidak ditemani dengan nasi panas. Hal itu yang membuat kita sering memanaskan kembali nasi.
Namun tahukah kamu? Menurut Badan Standar Makanan di Inggris memanaskan ulang nasi tidak baik, lo.
Nasi yang disimpan terlalu lama biasanya mengandung bakteri bernama Bacillus Cereus. Jika nasi kita panaskan, bakteri ini dapat menghasilkan spora yang beracun.
Setelah nasi dipanaskan dan ditinggalkan pada suhu kamar, sporanya berlipat ganda dan menyebabkan keracunan makanan saat kita konsumsi.
4. Sayuran Tinggi Nitrat
Nitrat adalah senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam sayuran. Senyawa ini merupakan campuran dari nitrogen dan oksigen.
Beberapa jenis sayuran berdaun hijau seperti bayam dan seledri, biasanya mengandung nitrat yang tinggi. Selain itu ada juga wortel, lobak, dan masih banyak lagi.
Mengapa jenis sayuran tinggi nitrat tidak boleh dipanaskan ulang?
Hal ini karena saat dipanaskkan kembali sayuran jenis ini menghasilkan zat karsinogenik yang beracun.
Selain itu, zat besi yang terkandung dalam sayuran seperti bayam juga bisa teroksidasi.
Nah, saat zat besi teroksidasi bisa menghasilkan radikal bebas yang menjadi pemicu kanker dan penyakit lainnya.
Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi saat Sahur, Salah Satunya Teh
5. Kentang
Kentang adalah makanan yang kaya akan vitamin B6, kalium dan vitamin C. Jika dipanaskan berulang-ulang, nutrisi itu bisa menghasilkan Clostridium Botulinum yang menyebabkan keracunan serius.
Kentang yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruangan juga bisa menghasilkan bakteri Clostridium Botulinum dalam jumlah tinggi.
Untuk menghindari pertumbuhan bakteri itu, simpan kentang dalam lemari es atau buang kentang jika tidak dikonsumsi dalam satu hingga dua hari.
6. Jamur
Setelah diolah, jamur harus segera dimakan dan tidak boleh disimpan terlalu lama atau dipanaskan ulang.
Hal ini karena jamur mengandung protein dan mineral tinggi yang jika dipanaskan kembali akan menghancurkan struktur proteinnya.
Jika kita konsumsi, hal ini akan menyebabkan masalah pencernaan.
Jamur yang dipanaskan ulang juga akan menghasilkan racun yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: 5 Bahaya Mengonsumsi Makanan Pedas saat Sahur dan Berbuka, Hindari saat Mulai Puasa Nanti
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com