Tidak Hanya Buat Tersedak, Makan dengan Posisi Tiduran Juga Sebabkan Risiko Lain

By Tyas Wening, Jumat, 30 April 2021 | 18:20 WIB
Ilustrasi makan sambil tiduran (Pixy)

Bobo.id - Apakah ada teman-teman yang sering bersantai di rumah sambil memakan camilan favorit?

Mungkin ada yang sering menonton televisi, membaca buku, atau mendengarkan musik di rumah sambil bersantai, misalnya dengan posisi tiduran.

Bersantai di rumah akan terasa lebih nikmat kalau ditemani dengan camilan favorit, seperti biskuit, popcorn, atau berbagai camilan lainnya.

Biasanya, makan camilan sambil bersantai ini kita lakukan dengan posisi tiduran, baik itu tengkurap maupun telentang.

Baca Juga: Hindari Kebiasaan Membaca Sambil Tiduran, Bisa Sebabkan Mata Lelah Karena 2 Hal Ini

Kalau teman-teman sering melakukan kebiasaan ini, sebaiknya mulai sekarang tidak lagi melakukannya, ya.

Sebab makan sambil tiduran memiliki berbagai risiko yang tidak baik untuk tubuh.

Ketahui apa saja risiko makan sambil tiduran, yuk!

Menyebabkan Naiknya Asam Lambung

Naiknya asam lambung dalam tubuh bukan hanya disebabkan oleh pola makan atau makanan yang kita konsumsi saja, lo, tapi juga dipengaruhi oleh makan sambil tiduran.

Asam lambung yang naik disebut juga sebagai refluks asam lambung atau GERD, tang menyebabkan munculnya rasa asam di mulut serta rasa terbakar di bagian dada.

GERD ternyata dipengaruhi juga oleh gravitasi, lo, teman-teman.

Hal ini disebabkan karena di antara kerongkongan sampai lambung ada sebuah klep atau penutup yang berfungsi mengatur lalu lintas makanan dan kerja klep untuk mengatur lalu lintas pergerakan makanan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Ilustrasi sakit karena asam lambung naik (Freepik)

Baca Juga: Asam Lambung Bisa Naik, Bolehkah TIdur Setelah Sahur? Yuk, Ketahui Jawaban dan Tipsnya!

Saat teman-teman menelan makanan sambil tiduran, maka gaya gravitasi akan melonggarkan klep yang menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna dan masuk ke dalam perut bisa mengalir kembali ke kerongkongan.

Nah, asam lambung tadi akan mengikis lapisan lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka yang sakit sehingga kita mengalami kesulitan saat mencoba menelan.

Tidak hanya menyebabkan kesulitan menelan, asam lambung yang kembali ke kerongkongan juga bisa menyebar sampai ke saluran pernapasan dan organ telinga, hidung, tenggorokan atau THT, lo.

Menyebabkan Tersedak

Ilustrasi batuk saat tersedak (photo created by 8photo/ Freepik)

Sebelum masuk ke saluran pencernaan, makanan harus melalui tenggorokan dulu, teman-teman.

Nah, di tenggorokan terdapat dua saluran, yaitu saluran untuk pernapasan dan saluran untuk pencernaan yang dipisahkan katup bernama epiglotis.

Saat kita harus menelan makanan, maka saluran untuk pernapasan akan tertutup, sehingga makanan tidak akan salah masuk ke saluran pernapasan.

Namun bisa saja makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan di tenggorokan karena berbagai faktor, nih, teman-teman.

Baca Juga: Coba Pikirkan Lagi Jika Ingin Sahur dengan Mi Instan, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

Saat makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan, hal ini menyebabkan kita bisa tersedak.

Salah satu faktor yang menyebabkan kita menjadi tersedak adalah karena posisi tubuh yang tidak tepat ketika sedang makan, misalnya tiduran atau berbaring saat sedang makan dan menelan sesuatu.

Ketika kita menelan sesuatu sambil berbaring, maka besar kemungkinan makanan akan salah masuk ke dalam tenggorokan bagian saluran pernapasan.

Selain itu, tersedak ketika makan sambil tiduran juga bisa terjadi karena asam lambung yang naik dan mendorong zat asam makanan di lambung kembali ke tenggorokan dan menyumbat saluran pernapasan.

Perut Menjadi Terasa Begah atau Tidak Nyaman

Ilustrasi perut begah (Freepik.com/wayhomestudio)

Tahukah teman-teman? Posisi atau postur tubuh kita ketika makan sangat memengaruhi sebaik apa makanan yang kita konsumsi bisa dicerna, lo.

Proses pencernaan makanan biasanya akan diatur dengan hati-hati oleh tubuh. Misalnya saat duduk, perut bagian atas akan mengembang untuk menyesuaikan diri dengan jumlah makanan yang masuk.

Nah, setelah sampai di lambung, katup otot lambung akan mengendalikan aliran makanan dengan membiarkan sejumlah kecil makanan masuk ke dalam usus kecil sebagai sebuah tes.

Setelah tes dilakukan, tubuh kemudian bisa mengendalikan seberapa cepat sisa makanan di lambung mengalir menuju usus.

Baca Juga: Tidak Hanya Kolak, Ketahui Hidangan Manis tapi Sehat Lainnya yang Cocok untuk Berbuka Puasa

Kecepatan kerja sistem pencernaan kita juga dipengaruhi atau tergantung oleh isi perut, lo, yaitu kalau berisi air, maka cepat dicerna. Sedangkan makanan berlemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna.

Makan sambil tiduran ternyata memperlambat pergerakan makanan menuju lambung setelah ditelan, teman-teman, sehingga menyebabkan makanan menumpuk dan menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih lambat.

Karena mendapat banyak tekanan, sistem pencernaan membuat dinding perut menjadi kaku, yang berakibat pada meningkatnya tekanan di perut bagian bawah.

Baca Juga: Saat Sahur, Lebih Baik Konsumsi Makanan Padat atau Makanan Cair?

Akibatnya, tekanan yang besar tadi mendorong makanan dan mendesak gerbang katup lambung sehingga membuat adanya kebocoran dari makanan yang digunakan untuk tes pada saat awal makan.

Banyaknya jumlah makanan yang diterima usus dalam perut kita kemudian membuat perut terasa begah atau penuh dan tidak nyaman, teman-teman.

Kalau ada teman-teman yang masih suka melakukan kebiasaan tadi, sebaiknya mulai sekarang makan dengan posisi yang tepat, ya, yaitu duduk tegak.

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com