Pak Fadly juga menjelaskan ada kemungkinan berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara.
Ketupat memang tidak tertulis dalam prasasti yang diteliti para ahli, namun, menurut Pak Fadly ada tanda bahwa makanan dari beras yang dibungkus dengan nyiur sudah dilakukan masyarakat di Nusantara sebelum masa pra-Islam.
Pada zaman pra-Islam, bahan makanan nyiur dan beras dijadikan sebagai sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai makanan masyarakat.
Makna di Balik Ketupat
Ternyata, ada makna di balik bentuk dan nama ketupat, teman-teman.
Menurut Pak Fadly, ketupat disebut “kupat” oleh masyarakat Jawa dan Sunda, teman-teman.
Kata “kupat” memiliki arti “ngaku lepat”, dalam bahasa Indonesia artinya “mengakui kesalahan”.
Selain itu “kupat” juga berarti “laku papat” atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat.
Empat sisi ketupat juga memiliki maknanya masing-masing, teman-teman. Makna empat sisi ketupat yaitu:
1. Lebaran: Satu sisi ketupat ini bermakna lebaran yang berasal dari kata dasar ‘lebar’. Ini artinya pitu ampun dibuka untuk orang lain.
2. Luberan: Sisi kedua ketupat bermakna luberan yang berasal dari kata dasar ‘luber. Artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.