3. Leburan: Sisi ketika ketupat bermakna leburan yang berasal dari kata dasar ‘lebur’. Leburan bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.
4. Laburan: Sisi terakhir ketupat bermakna laburan yang merupakan kata lain ‘kapur’. Nah, kata ini memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Ketupat Tahan Lama dan Tidak Mudah Basi? Coba 3 Hal Ini saat Menyimpan Ketupat
Digunakan dalam Berbagai Upacara Adat
Selain dekat dengan hari raya umat Islam, ketupat juga banyak digunakan dalam berbagai upacara adat di Nusantara, teman-teman.
Pada zaman kerajaraan Majapahit dan Pajajaran, ada tradisi pemujaan pada Dewi Sri, yang merupakan dewi pertanian dan kesuburan.
Namun, seiring perkembangan zaman, lambang ketupat digunakan sebagai makna ucapan syukur pada Tuhan.
Ucapan syukur menggunakan ketupat sebagai ungkapan syukur ini misalnya digunakan pada acara Sekaten atau Grebeg Maulud di Jawa dan beberapa upacara adat di Bali.
Ketupat juga menjadi bagian dari tradisi 'perang ketupat'. Tradisi ini misalnya dilakukan di Bangka setiap memasuki 1 Muharram dan ada juga perang ketupat di Badung, Bali, untuk mendapatkan berkah dan keselamatan.
Selain di Indonesia, ketupat juga ditemukan di beberapa daerah di Asia Tenggara, terutama yang banyak ditinggali Suku Melayu.
(Penulis: Yana Gabriella Wijaya, Inten Esti Pratiwi)
------
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
dan teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com