Bobo.id-Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata roket?
Roket adalah salah satu jenis pesawat atau kendaraan yang digunakan oleh para Astronaut untuk menuju ke ruang angkasa.
Para astronaut pergi ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang hal-hal yang ada di ruang angkasa.
Lalu bagaiman jika roket rusak?
Kemana roket yang rusak itu akan di buang?
Baca Juga: Populasinya Semakin Berkurang, Penyu Jadi Hewan yang Terancam Punah!
Ternyata badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memiliki tempat sampah yang terletak di antariksa. Tempat itu digunakan untuk membuang satelit yang sudah rusak. Nama tempatnya adalah Point Nemo.
Point Nemo
Kata Point Nemo berasal dari bahasa Latin yang berarti tidak ada orang. Hal itu karena Point Nemo terletak di zona terpencil yang sulit atau tidak bisa diakses di Bumi.
Tempat ini adalah tempat yang digunakan untuk mengubur atau membuang sampah ruang angkasa yang berupa roket dan satelit yang sedang rusak.
Tempat ini terletak titik terjauh dari segala arah planet.
Menurut penelitian, Badan Antariksa Eropa pada tahun 2018 terdapat lebih dari 260 pesawat ruang angkasa yang jatuh ke lokasi Point Nemo.
Jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun. Maka tidak heran jika tempat ini juga disebut sebagai kuburan pesawat ruang angkasa.
Point Nemo bukan satu-satunya tempat kuburan pesawat ruang angkasa atau roket. Karena ternyata beberapa roket tenggelam di antara Samudra Hindia dan Samudra Selatan.
Lokasi jatuhnya roket tergantung pada tempat peluncurannya.
Meski beberapa roket jatuh di samudra, ada beberapa hal yang bisa menimbulkan bahaya ketika meluncurkan roket.
Roket yang diluncurkan di daratan akan menjatuhkan beberapa komponen yang cukup berbahaya jika jatuh di area permukiman penduduk.
Mengancam Kehidupan Laut
Saat ini para peneliti antariksa mulai berusaha untuk tidak meninggalkan puing-puing di ruang angkasa.
Hal ini karena jika terlalu banyak puing-puing maka akan membuat kemacetan yang mengganggu proses eksplorasi ruang angkasa dan mengganggu sistem komunikasi.
Ini berarti akan semakin banyak roket dan pesawat rusak yang akan dibuang ke dasar samudra.
Baca Juga: Meskipun Bermain di Anemon, Ikan Badut Tidak Tersengat, Kenapa, ya?
Meskipun beberapa pihak menyebutkan bahwa sampah antariksa memiliki manfaat bagi kehidupan laut, tapi kita belum mengetahui efek terbesarnya bagi kehidupan dan lingkungan.
Contohnya adalah ketika sampah antariksa jatuh di teluk Baffin yang merupakan titik ed Greenland.
Belum ada penelitian lebih tentang dampak peristiwa tersebut terhadap kehidupan paus, anjing laut, dan beruang.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com