Tips Memotret Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Nanti Malam Menggunakan iPhone dan Android, Seperti Pakai Kamera Fotografer

By Iveta Rahmalia, Rabu, 26 Mei 2021 | 13:00 WIB
Berikut tips memotret super blood moon menggunakan iPhone maupun Android. (Pixabay)

Bobo.id - Malam ini, kita yang berada di seluruh Indonesia bisa menyaksikan gerhana bulan total super blood moon yang berwarna merah. 

Fenomena langit yang langka ini tentunya sayang kalau dilewatkan dan tidak diabadikan, teman-teman. 

Tenang, teman-teman tidak perlu menggunakan kamera canggih yang super mahal seperti fotografer. Kita juga bisa dapatkan hasil yang bagus menggunakan kamera handphone.

Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Gerhana Bulan Total Merah Super Terlihat Berwarna Merah?

Bagaimana tipsnya?

Memotret dengan iPhone

Untuk teman-teman yang menggunakan iPhone, ikut tips berikut ini, ya:

1. Tidak Usah Gunakan Flash

Di tempat yang gelap, kita memang bisa terbantu dengan flash. Namun, kali ini matikan saja flash-nya, ya.

Sebab, flash tidak akan berpengaruh pada bulan yang jaraknya super jauh.

Matikan flash dengan cara ketuk ikon bergambar petir di sisi atas aplikasi kamera. Lalu pilih "off".

2. Zoom in Jika Bisa

Untuk teman-teman yang menggunakan iPhone 11 Pro atau 12 Pro, gunakanlah lensa tele.

Untuk teman-teman yang menggunakan iPhone X, iPhone 8 Plus, dan iPhone 7 Plus juga tetap bisa zoom in kamera ponselmu.

Caranya ketuk lingkaran kecil bertanda 1x. Lingkaran ini berada di atas tombol shutter dalam mode photo. Ketika diketuk, akan berubah jadi 2x dan otomatis ter-zoom.

Dengan cara ini, kualitas foto masih tetap baik.

Sebenarnya, di iPhone model lain, kita tetap bisa zoom in atau memperbesar gambar dengan cara mencubit layar (pinch). Namun, cara ini bisa menurunkan kualitas foto, teman-teman.

Baca Juga: Cek Wilayahmu, Ini Daftar Wilayah Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total Berwarna Merah 2021

Jika teman-teman tetap ingin melakukannya, lakukanlah tapi tidak berlebihan. Batasi zoom digital tadi supaya tidak lebih dari dua kali.

3. Atur Kecerahan di Menu Exposure

Kalau gambar yang masuk di layar terlalu terang, turunkan tingkat kecerahannya dengan menggunakan exposure.

Caranya dengan mengunci fokus ke Bulan. Tahan jarimu di objek Bulan tadi, sampai muncul kotak fokus dan slider exposure di bawah kotaknya.

Setelah itu, geser slider tadi ke bawah untuk mengurangi kecerahan, dan ke atas untuk meningkatkan kecerahan.

4. Gunakan Tripod atau Gunakan Tombol Volume

Kita memerlukan tripod agar foto yang dihasilkan bisa lebih stabil.

Namun, kalau teman-teman tidak punya tripod. Bisa diatasi dengan gunakan tombol volume untuk memotret supaya tidak terlalu banyak goyang.

5. Gunakan Tambahan Night-Photography Jika Perlu

Supaya hasilnya bisa lebih bagus lagi, kita bisa memcoba beberapa aplikasi tambahan dari App Store, yakni aplikasi night-photography.

Salah satunya adalah NightCap Pro.

Memotret Menggunakan Andorid

Android memiliki tampilan antarmuka yang bermacam-macam. Biasanya, tergantung dari merk ponselnya.

Baca Juga: Terjadi pada 26 Mei 2021, Gerhana Bulan Total Merah Super yang Langka Bisa Disaksikan dari Indonesia

Meski begitu, secara umum, ada beberapa tips yang bisa kita gunakan:

1. Matikan Flash

Sama seperti di iPhone tadi, fitur flash tidak akan berpengaruh terhadap Bulan.

Switch untuk menghidupkan atau mematikan flash. Biasanya ikonnya bergambar petir.

2. Pakai Mode “Manual”

Sebagain ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut.

Biasanya di mode manual ini kita bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).

3. Atur Temperatur Warna

Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.

Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.

Opsi white balance biasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.

4. Gunakan ISO Rendah

Agar kualitasnya bagus, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diiatur ke angka rendah.

Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan.

Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang stabil.

 

5. Zoom In dengan Lensa Tele Bawaan

Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.

Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.

Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.

Baca Juga: Hujan Meteor Hingga Gerhana Bulan Total, Inilah Deretan Fenomena Langit yang Hadir di Mei 2021

7. Sesuaikan Exposure

Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.

Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.

Untuk hasil yang lebih bagus lagi, teman-teman bisa mengedit foto tadi. Beberapa aplikasi yang direkomendasikan adalah Adobe Lightroom dan Snapseed. 

Jadwal Lengkap Super Blood Moon Beserta Fasenya

Nah, supaya tidak ketinggalan memotret, berikut jadwalnya bersumber dari Kompas.com. Kita urutkan dari fase gerhananya, ya:

1. Fase Awal Penumbra

Fase awal penumbra gerhana bulan total bisa disaksikan di Papua dan Kepulauan Aru.

Fase ini akan terjadi pukul 17.46 WIT.

2. Fase Awal Sebagaian

Berikutnya adalah fase awal sebagian. Fase ini bisa disaksikan di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT.

Fase ini akan terjadi pukul 17.44 WITA atau 18.44 WIT.

Baca Juga: Kenapa Bentuk Bulan Sering Terlihat Berbeda, ya? #AkuBacaAkuTahu

3. Fase Awal Total

Fase awal total ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau.

Fase ini akan bisa disaksikan pada pukul 18.09 WIB, 19.09 WITA, atau 20.09 WIT.

4. Fase Puncak Gerhana

Fase puncak gerhana juga bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh, Pulau Nias, dan sebagaian Sumatera Utara.

Fase ini akan bisa disaksikan pada pukul 18.18 WIB, 19.18 WITA, atau 20.18 WIT.

5. Fase Akhir Total

Nah, pada fase akhir total gerhana ini, seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikannya.

Fase ini iterjadi pukul 18.27 WIB, 19.27 WITA, atau 20.27 WIT.

6. Fase Akhir Sebagian

Sama dengan fase akhir total, fase akhir sebagian juga bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Perbedaan Gerhana Bulan dan Matahari, Peristiwa Langit yang Sering Muncul di Bumi

Fase ini terjadi pada pukul 19.52 WIB, 20.52 WITA, atau 21.52 WIT.

7. Fase Akhir Penumbra

Berikutnya adalah fase akhir penumbra. Fase ini juga bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Fase akhir penumbra akan terjadi pada pukul 20.51 WIB, 21.51 WITA, atau 22.51 WIT.

(Penulis: Iveta R., Oik Yusuf)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com