Bumi Berputar Lebih Cepat di 2021, Apa Dampaknya bagi Kehidupan?

By Iveta Rahmalia, Jumat, 4 Juni 2021 | 10:35 WIB
Berdasarkan penemuan ilmuan tahun 2020, saat ini Bumi mulai berputar lebih cepat dan membuat durasi hari jadi lebih pendek. (Pixabay)

Dampak Bumi Berputar Lebih Cepat

Dampak Bumi yang berputar lebih cepat ini kemungkinan lebih dirasakan dari sisi teknologi.

Contohnya satelit GPS, smartphone, komputer, dan jaringan komunikasi yang bergantung pada sistem waktu (UCT).

UTC atau waktu universal terkoordinasi adalah sistem pengukur waktu. Ketika waktu astronomi menyimpang dari UTC lebih dari 0,4 detik, UTC akan menyesuaikan.

Perlu diketahui, waktu astronomi ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan Bumi untuk melakukan satu putaran penuh. 

Bagaimana menyesuaikan waktu yang menyimpang itu? 

Biasanya, masalah ini dapat diatasi dengan penambahan satu detik kabisat pada akhir Juni atau Desember, sehingga waktu astronomi dan waktu atom kembali sejajar.

Apa itu detik kabisat? Secara sederhana, detik kabisat adalah penyisipan satu detik ke dalam kalender.

Bersumber dari Kompas Tekno, ini dilakukan untuk menggenapkan penghitungan panjangnya waktu dalam satu hari agar kembali selaras dengan rotasi bumi

Baca Juga: Letaknya Dekat dengan Bumi, Planet Venus Juga Sering Disebut Kembaran Bumi, Cari Tahu Sebabnya, yuk!

 

Sejak 1972, para ilmuwan sudah menambahkan detik kabisat rata-rata setiap setengah tahun.

Penambahan terakhir terjadi pada tahun 2016, ketika pada Malam Tahun Baru pada 23 jam, 59 menit dan 59 detik.

Namun, karena Bumi berputar lebih cepat, para ahli untuk pertama kalinya menyarankan tentang detik kabisat negatif.