Bobo.id - Jika di rumah banyak nyamuk, tentunya ini akan mengganggu. Bagaimana tidak? Gigitannya bisa membuat kita gatal-gatal sepanjang malam.
Bahkan kulit kita juga bisa luka karena tergores kuku yang menggaruk bentol bekas gigitan nyamuk.
Agar nyamuk pergi dari rumah, biasanya kita menggunakan semprotan pembasmi nyamuk atau serangga.
Namun, bagi sebagian orang menggunakan obat nyamuk bakar seringkali dijadikan pilihan.
Baca Juga: Jenis Hewan Berdasarkan Makanannya: Herbivora, Karnivora, Omnivora
Harganya yang murah serta keampuhannya pun selalu jadi pertimbangan untuk menggunakan obat nyamuk bakar.
Meski begitu, tanpa disadari obat nyamuk bakar secara perlahan bisa membahayakan kesehatan kita.
Yap, ternyata hasil pembakaran dari obat nyamuk bakar bisa melepaskan zat berbahaya. Jika terlalu sering menghirupnya, itu bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan.
Berikut ini adalah tiga risiko yang bisa dialami jika terlalu sering menggunakan obat nyamuk bakar. Yuk, simak!
1. Keracunan Karbon Monoksida
Untuk bisa ampuh mengusir nyamuk, obat nyamuk bakar dibekali dengan insektisida dan wewangian tertentu.
Ternyata setelah dilakukan penelitian, hasil pembakaran dari obat nyamuk bakar menghasilkan zat, seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, formaldehida, dan sulfur dioksida.
Hal inilah yang membuat kita bisa keracunan karbon monoksida jika menghirupnya dalam jumlah yang banyak.
Apalagi jika kita menggunakan obat nyamuk bakar di dalam ruangan yang tertutup tanpa ventilasi.
Gejala keracunan karbon monoksida biasanya ditandai dengan sesak napas, detak jantung tak teratur, pusing, mual, hingga muntah.
Jika tak ditangani, keracunan monoksida bisa menyebabkan kerusakan otak dan masalah pada jantung.
Baca Juga: 5 Cara Alami Basmi Nyamuk di Rumah, Tak Perlu Pakai Pestisida Lagi
2. Infeksi Saluran Pernapasan
Apakah kamu tahu apa itu formaldehida?
Formaldehida atau formalin adalah salah satu zat yang biasa digunakan untuk pembuatan berabagai perabotan rumah tangga.
Ia juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet jaringan di laboratorium.
Sayangnya jika formaldehida terhirup dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Gejala yang dirasakan biasanya berupa, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, hingga sesak napas.
3. Kanker Paru-Paru
Zat hasil pembakaran dari obat nyamuk bakar ternyata juga mengandung karsinogen. Ini adalah zat yang jadi salah satu pemicu kanker.
Karsinogen bisa merusak struktur DNA sel yang menyebabkan sel-sel membelah diri secara tidak terkendali.
Pada akhirnya, hal itu bisa menyebabkan berkembangnya penyakit kanker.
Baca Juga: Jangan Lagi Lakukan Hal-Hal Ini Agar Nyamuk Tidak Bersarang di Rumah! Salah Satunya Menggantung Baju
Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh hasil pembakaran lainnya juga bisa meningkatkan risiko berkembangnya sel-sel kanker di paru-paru.
Dilansir dari alodokter.com, hasil penelitian mengungkap orang yang menggunakan obat nyamuk bakar secara teratur (3 kali per minggu) berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker paru dibanding mereka yang tidak menggunakan obat nyamuk bakar.
Bahkan kandungan formaldehida juga berisiko untuk memicu penyakit kanker lain, seperti kanker nasofaring.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.