Bantu Hemat Listrik, Ini Aturan Suhu AC yang Tepat dan Wajib Diterapkan di Rumah

By Sarah Nafisah, Minggu, 18 Juli 2021 | 12:00 WIB
Aturan suhu AC yang tepat untuk menghemat listrik. (Freepik/lifeforstock)

Bobo.id - Apakah di rumah teman-teman menggunakan AC (Air Conditioner)?

Alat elektronik satu ini digunakan untuk memberikan suhu sejuk atau dingin di dalam ruangan.

Banyak orang yang memilih menggunakan AC sebagai pendingin ruangan, daripada menggunakan kipas angin.

Baca Juga: Tak Perlu Langsung Nyalakan AC! Ini 5 Cara Agar Tidak Kepanasan saat Tidur Tanpa AC, Bisa Lebih Hemat Listrik

Hal itu karena AC cepat untuk mendinginkan ruangan. Selain itu, kita juga bisa mengatur suhu AC dengan yang kita butuhkan.

Misalnya, saat cuaca panas kita biasa mengatur suhu AC lebih rendah dari biasanya. Jika sedang dingin, suhu AC bisa kita naikkan.

Namun, pengaturan suhu AC yang tidak tepat ternyata juga menyebabkan penggunaan listrik kita boros, lo.

Yuk, cari tahu aturan suhu AC yang tepat agar hemat energi listrik dan orang tuamu tak perlu bayar tagihan yang mahal!

Pengaturan Suhu AC yang Tepat

Saat udara panas di luar, biasanya kita akan mengatur suhu yang rendah pada AC. Berapa suhu yang biasa kamu gunakan?

Rata-rata saat musim panas orang akan mengatur suhu AC pada angka 22 - 26 derajat celsius.

Bahkan ada juga yang mengatur suhunya lebih kecil dari angka 22 derajat celsius. Hal ini tidak disarankan karena akan membuat pemakaian listrik boros.

Dilansir pada laman Kompas.com dari Departemen Energi Amerika Serikat, suhu AC yang bisa digunakan saat musim panas adalah 26 derajat celsius.

Baca Juga: Ingin Rumah Selalu Sejuk? Ini 4 Tanaman Hias yang Bantu Dinginkan Ruangan di Rumah

Mungkin teman-teman akan protes karena 26 derajat pasti masih akan terasa panas.

Yap, suhu ini baik digunakan agar ruangan sejuk, bukan dingin.

Jika ingin terasa lebih sejuk, tutuplah pintu dan jendela agar tak ada hawa panas yang masuk.

Kita juga bisa menggunakan pakaian dengan bahan yang lebih tipis dan nyaman di musim panas. Ini dilakukan agar suhu tubuh tidak terlalu meningkat.

Penggunaan seprai dengan bahan yang halus dan dingin juga bisa membuat kita merasa lebih sejuk.

Pastikan juga gorden ditutup saat kita menggunakan AC, ya. Karena sinar matahari dari luar bisa menembus kaca dan menyebabkan suhu ruangan meningkat.

Bahaya Tiduran di Lantai

Apakah teman-teman suka tiduran di lantai? Kebiasaan ini sering dilakukan saat musim panas tiba. Hal itu karena lantai lebih terasa dingin daripada kita tiduran di kasur atau sofa.

Sayangnya, kebiasaan satu ini bisa memberikan efek buruk untuk tubuh kita.

Baca Juga: Jangan Lupa Menganti Filter Udara, Ini Cara Hemat Energi Gunakan AC

Beriktu adalah empat bahaya tiduran di lantai:

1. Tidur Tidak NyenyakSaat sedang merasa gerah, kita sengaja tidur di lantai agar terasa sejuk.

Namun, tidur di atas permukaan lantai yang keras dan dingin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Hal ini yang bisa membuat kita kesulitan tidur nyenyak sehingga justru terbangun dan tubuh kita akan semakin terasa lelah.

2. Debu, Kuman, dan SeranggaMeski kelihatannya bersih, permukaan lantai tetap menjadi sarang bagi kuman, debu, dan binatang kecil lainnya yang tidak bisa kita lihat dengan mata.

Apabila kita memiliki alergi debu atau rentan kena gigitan serangga, tidur di lantai bisa menyebabkan alergi kambuh.

3. Pegal dan Sakit KepalaSuhu permukaan lantai lebih dingin daripada di atas kasur. Ketika tubuh terkena suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan mengembang dan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terhimpit.

Hal ini akhirnya menimbulkan rasa nyeri sendi atau sensasi ngilu pada tulang kita.

Baca Juga: Bikin Rumah Sejuk Meski Tanpa AC, Coba Ikuti 4 Tips Ini di Rumah, Salah Satunya Jangan Pakai Lampu Neon

Beberapa orang juga rentan mengalami sakit kepala setelah tiduran di lantai karena penyebab yang sama.

Suhu permukaan lantai lebih rendah, namun kelembapannya cukup tinggi sehingga suhu tubuh kita bisa turun tiba-tiba.

Perubahan lingkungan mendadak ini membuat kadar hormon serotonin dalam otak jadi tidak seimbang.

Akibatnya, saraf-saraf otak bereaksi secara berlebihan dan menimbulkan sakit kepala.

4. Pilek dan Masuk AnginBanyak yang berkata kalau tidur di lantai bisa bikin pilek dan masuk angin.

Hal itu tidak sepenuhnya salah, tetapi sebenarnya tidak setiap kali tidur di lantai akan membuat kita terkena pilek atau masuk angin.

Baca Juga: Waspada! Ini 7 Bahaya Penggunaan AC Secara Terus-menerus, Salah Satunya Infeksi Hidung

Masuk angin adalah sebutan orang Indonesia untuk menggambarkan berbagai gejala kombinasi dari maag dan flu yang disebabkan oleh banyak hal berbeda.

Sementara pilek biasanya disebabkan oleh virus atau infeksi bawaan.

Namun, saat merasa kedinginan, kita memang rentan jatuh sakit lebih cepat.

Maka untuk mencegah masuk angin, sebaiknya gunakan alas seperti karpet, matras atau selimut tebal saat tidur di atas lantai pada malam hari.

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.