Saat Sakit Seseorang Jadi Lebih Sering Tidur, Ternyata Tidur Bisa Jadi Pereda Rasa Sakit Alami

By Tyas Wening, Sabtu, 24 Juli 2021 | 19:30 WIB
Penelitian menunjukkan, tidur saat sakit bisa jadi pereda rasa sakit alami. (Photo by cottonbro from Pexels)

Otak yang Berhubungan dengan Rasa Sakit Jadi Lebih Aktif

Ada bagian otak yang berfungsi mengatur rasa sakit yang dirasakan. (Pixabay/hainguyenrp)

Hasil dari dua penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan kalau kurang tidur memang bisa menyebabkan tubuh lebih peka terhadap rasa sakit.

Penyebabnya adalah karena bagian otak yang berkaitan dengan rasa nyeri, yaitu korteks somatosensori otak menjadi lebih aktif saat kurang tidur, lo.

Selain korteks somatosensori, dalam otak juga ada nucleus accumbens, yaitu bagian otak yang melepaskan hormon bahagia dan pereda nyeri.

Nah, pada saat kurang tidur, aktivitas nucleus accumbens ini diketahui menjadi lebih rendah.

Baca Juga: 5 Khasiat Temulawak, Mulai dari Cegah Kanker hingga Jaga Kesehatan Hati

Ada juga bagian insula otak yang menilai rasa sakit serta menyiapkan reaksi tubuh terhadap rasa sakit.

Nah, lagi-lagi saat tubuh kurang tidur, bagian otak lainnya, yaitu insula menjadi kurang aktif, teman-teman.

Padahal, bagian ini berguna untuk memicu senyawa penghilang rasa sakit alami dalam tubuh, termasuk dopamin.

Akibatnya, kurang tidur tidak hanya menyebabkan tubuh menjadi lebih peka pada rasa sakit, lo.

Kurang tidur ternyata juga menyebabkan otak menghalangi meredakan rasa sakit atau nyeri yang dirasakan.