Sering Terabaikan, Ini 5 Penyebab Tanaman Hias Cepat Mati, Salah Satunya Drainase

By Grace Eirin, Sabtu, 18 September 2021 | 16:00 WIB
5 Alasan yang dapat membuat tanaman hias di rumah cepat mati.
5 Alasan yang dapat membuat tanaman hias di rumah cepat mati. (Pexels/Flora Westbrook)

Bobo.id - Tanaman hias yang ditanam di rumah bisa cepat mati jika tidak ditanam sesuai dengan kebutuhannya. 

Berbagai jenis perawatan pada tanaman hias dapat memengaruhi pertumbuhannya. 

Walaupun tanaman hias di rumahmu mahal, berwarna indah, dan diletakkan di tempat yang tepat, jika tidak dirawat dengan baik maka bisa mati juga. 

Tanaman indoor, atau tanaman yang ditanam di dalam rumah bisa sewaktu-waktu layu dan mati karena berbagai alasan. 

Nah, berikut ini adalah 5 alasan utama tanaman hias di rumah bisa layu dan mati. 

Baca Juga: Waspada, 5 Tanaman Hias Ini Bisa Sebabkan Alergi, Salah Satunya Palem

1. Terlalu Banyak Disiram

Penyiraman berlebihan juga dapat berakibat fatal untuk tanaman. 

Banyak orang berpikir jika menyiram tanaman dengan sering, akan membuat tanaman tersebut tetap segar. 

Tapi faktanya, air berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit contohnya jamur pada tanaman. 

Jamur yang menempel ini akan berkembang dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Jika diabaikan, tanaman akan mati. 

Oleh karena itu, lebih baik menyiram tanaman ketika tanaman sudah menunjukkan tanda-tanda haus. 

2. Drainase yang Buruk

Apa yang dimaksud dengan drainase? Drainase adalah penyaluran atau penyaliran air dari proses penyiraman pada tanaman. 

Drainase yang buruk adalah ketika pot dan tanah tanaman hias keadaannya kering. 

Sehingga air yang disiramkan pada tanaman hanya akan tertampung dan menggenang di bawah akar. 

Air yang tidak mengalir keluar dari pot justru akan menimbulkan busuk akar. 

Busuk akar yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan tanaman hias menjadi mati. 

Baca Juga: 4 Tanaman Hias Ini Cocok Diletakkan di Ruangan AC, dari Monstera hingga Pohon Dolar

Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan saluran penyerapan pada pot agar air tidak menggenang di dalam tanah.

3. Tidak Repotting 

Repotting atau pergantian pot, dibutuhkan oleh semua tanaman. 

Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan bantuan matahari dan unsur-unsur hara dari tanah. 

Jika tanaman tidak pernah mengalami pergantian pot, maka unsur hara dan nutrisi di dalam tanah dapat habis sejak dari penanaman pertama.

Inilah pentingnya mengganti pot dalam waktu setengah sampai satu tahun sekali. 

Namun, tidak semua tanaman hias membutuhkan repotting setiap satu tahun sekali. Kamu perlu memperhatikan dulu keadaan akar pada tanaman. 

 

4. Menggunakan Tanah dari Pot Lama

Hal ini masih berhubungan dengan mengganti pot secara rutin.

Sebab, melakukan pergantian pot tanpa mengganti tanahnya hanya akan menimbulkan masalah yang sama. 

Tanah jenis tertentu, misalnya gambut, akan rusak jika semakin lama digunakan dalam pot. 

Ini dapat mengakibatkan air dan oksigen tidak dapat diserap dengan baik oleh akar. 

Sehingga tanaman hias akan mati karena kelaparan dan kurangnya asupan air dan oksigen. 

Baca Juga: 7 Jenis Begonia yang Cocok Dijadikan Tanaman Hias di Rumah, Salah Satunya Begonia Rex

5. Pemupukan yang Buruk

Pupuk merupakan salah satu nutrisi yang diburuhkan oleh tumbuhan. Jika jarang diberi pupuk, tanaman akan cepat layu dan menguning. 

Walaupun tanaman masih bisa tumbuh dengan air, unsur hara, dan sinar matahari, namun tanaman membutuhkan pemupukan. 

Tanaman yang terlalu banyak disiram tanpa diberi pupuk akan menimbulkan gangguan pertumbuhan yang lama-kelamaan dapat membuat tanaman mati.

Namun, pupuk yang terlalu banyak dapat menyebabkan tanaman rentan terhadap hama dan serangga. 

Sehingga tanaman akan menjadi menguning dan layu jika terlalu sering diberi pupuk.

Nah, itulah lima hal yang jadi penyebab tanaman hias cepat mati, teman-teman.

Tonton video ini, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.