Pupuk Organik Bisa Dibuat dari Bahan-Bahan Sisa di Rumah, Buat Sendiri Pupuk Organik untuk Tanaman, yuk!

By Tyas Wening, Senin, 27 September 2021 | 15:30 WIB
Pupuk organik bisa dibuat sendiri di rumah dengan memanfaatkan bahan sisa. (Pixabay)

Bobo.id - Pupuk adalah nutrisi tambahan yang juga penting untuk tanaman, selain perawatan dengan cara menyiram tanaman.

Ada berbagai pupuk yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ada di rumah.

Misalnya pupuk untuk menutrisi buah, pupuk untuk menyuburkan tanaman, pupuk untuk membuat daun tumbuh dengan cepat, dan berbagai macam pupuk lainnya.

Pupuk yang bisa dipakai ini biasanya terdiri dari dua jenis yang berbeda, yaitu pupuk kimia dan pupuk organik.

Pupuk kimia adalah pupuk yang terbuat dari berbagai bahan kimia, salah satu jenis pupuk kimia yaitu pupuk urea.

Baca Juga: 5 Kelebihan Pupuk Organik untuk Tanaman, Salah Satunya Bisa Menggemburkan Tanah

Sedangkan pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan kimia.

Beberapa contoh bahan pembuat pupuk alami adalah kotoran hewan atau dedaunan.

Nah, selain membeli pupuk organik untuk tumbuhan, kita juga bisa membuat sendiri pupuk organik di rumah, lo.

Cari tahu cara membuat pupuk organik dan kelebihan pupuk organik untuk tanaman, yuk!

Kelebihan Pupuk Organik untuk Tanaman

Pupuk kimia seperti urea mengandung berbagai bahan kimia sebagai bahan pembuatnya.

Inilah sebabnya, pupuk organik lebih banyak dipilih sebagai pupuk untuk tanaman.

Sebab, pupuk organik dianggap lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia, karena pupuk organik tidak mengandung bahan-bahan kimia.

Benarkah pupuk organik lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia? Apa kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk kimia, ya?

Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik ternyata memiliki kandungan unsur hara yang lebih lengkap.

Baca Juga: Ingin Buat Apotek Hidup di Rumah? Ini 5 Tanaman Obat yang Cocok Ditanam

Hasilnya, tanaman dapat berkembang dengan baik, karena mendapatkan nutrisi yang lengkap.

Kelebihan kedua adalah pupuk organik bisa membantu menggemburkan tanah, sehingga media tanam jadi lebih mudah diolah.

Kelebihan ketiga adalah tanaman yang jadi lebih tahan dari penyakit, seperti kutu dan jamur.

Baca Juga: Cara Menanam Jahe, dari Pembibitan hingga Proses Pemanenan

Hal ini disebabkan karena pupuk organik mengandung berbagai unsur hara yang membuat tanaman jadi tahan dari penyakit.

Kelebihan terakhir adalah aktivitas mikroba di tanah yang meningkat dan membuat tanah jadi lebih subur.

Cara Membuat Pupuk Organik di Rumah

Selain membeli pupuk organik, kita juga bisa membuat sendiri pupuk organik di rumah, nih, teman-teman.

Bahkan bahan-bahannya bisa didapatkan dari dapur rumah kita. Ya, pupuk organik bisa dibuat dari sisa-sisa makanan atau bahan makanan yang dipakai di rumah, seperti sisa sayur atau kulit sayur dan buah.

Untuk membuat pupuk organik, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Ember berukuran lima galon.

2. Tanah sebanyak empat cangkir.

3. Sisa makanan, bahan-bahan di dapur, dan daun kering.

4. Setengah galon air.

Baca Juga: 4 Tips Menanam Kelengkeng dari Biji, Salah Satunya Perhatikan Media Tanamnya

Berikut ini adalah cara membuat pupuk organik di rumah:

1. Pertama, pilah dan pilih sampah organik yang ada di rumah. Misalnya kulit buah, potongan sayur, kulit telur, atau sisa makanan dan daun kering yang ada di halaman.

2. Potong sampah-sampah organik tadi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

3. Letakkan tanah ke bagian dasar ember dan pastikan tanahnya rata agar menutupi seluruh dasar ember. Teman-teman juga bisa menambahkan sekam pada tanah, untuk menyerap kelebihan air.

4. Kemudian letakkan bahan-bahan organik tadi ke atas tanah yang ada di dalam ember.

Baca Juga: Contoh Tumbuhan Dikotil, Pengertian, dan Ciri-cirinya

5. Tuangkan setengah galon air ke campuran tadi, agar membantu proses penguraian dan pembusukan bahan-bahan pupuk organik.

6. Cek pupuk organik secara berkala setiap seminggu sekali, untuk mengetahui apakah bahan-bahan tadi terurai menjadi pupuk organik.

7. Setelah dibuat selama satu hingga dua bulan, pupuk organik siap dipakai. Namun pupuk organik sebaiknya tidak langsung dihabiskan, melainkan sisakan sebagian untuk membuat pupuk organik yang baru.

Periksa Pupuk Organik Secara Rutin

Dalam membuat pupuk organik, kita harus memeriksanya secara rutin, nih, teman-teman.

Memeriksa pupuk secara rutin ini akan membuat kita tahu apakah pupuk terurai dengan tepat.

Tanda kalau bahan-bahan tadi terurai menjadi pupuk organik adalah pupuk terasa hangat.

Teman-teman bisa memasukkan tangan atau jari ke dalam campuran bahan-bahan pembuat pupuk organik.

Baca Juga: Bikin Mudah Layu, Ini 5 Kesalahan Saat Menanam Bunga Mawar di Rumah

Kalau pupuk terasa hangat, maka proses pembusukan sedang terjadi. Sebaliknya, kalau pupuk tidak terasa hangat, bisa saja tidak terjadi proses pembuatan pupuk organik.

Hal ini bisa saja disebabkan karena campuran pupuk terlalu kering atau kurang air.

Nah, teman-teman bisa menambahkan air secukupnya ke dalam campuran tadi, agar terjadi proses pembusukan dan penguraian bahan-bahan menjadi pupuk organik.

Tonton video ini juga, yuk!

-----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.