Bobo.id - Sebagian orang biasanya akan membuang sisa minuman atau makanan langsung ke saluran cuci piring.
Padahal tidak semua bahan sisa makanan bisa langsung kita buang ke saluran cuci piring, lo.
Bahan-bahan itu bisa membuat saluran air tersumbat dan bisa mencemari lingkungan. Apa saja bahan-bahan itu?
Berikut lima di antaranya:
Baca Juga: Coba Cek Isi Kulkasmu, 5 Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Segera Dibuang
1. Cangkang Telur
Cangkang telur sebaiknya tidak kita buang di saluran air pada bak cuci piring.
Ini karena cangkang telur bisa terpecah menjadi pecahan yang kecil, teman-teman.
Sehingga, pecahan cangkang kecil itu bisa menempel pada pipa dan menyebabkan saluran air mampet.
Kita bisa membuang cangkang telur di tempat sampah atau menjadikannya sebagai bahan pupuk kompos.
2. Obat-obatan
Sisa obat maupun obat yang sudah kedaluwarsa sebaiknya jangan dibuang ke saluran air, teman-teman.
Sebabnya, senyawa kimia yang terkandung dalam obat bisa mencemari air di lingkungan sekitar rumah kita.
Beberapa jenis obat mencantumkan cara membuang obat kedaluwarsa pada kemasannya. Kita bisa mengikuti anjuran pada kemasan itu.
Obat yang bisa dibuang melalui saluran air hanyalah obat berbentuk sirup. Namun obat sirup berupa antibiotik, antijamur, dan antivirus sebaiknya tetap dibiarkan dalam kemasan asli dan dicampur dengan air, dan ditutup rapat sebelum dibuang ke tempat sampah.
Jika terbuang ke lingkungan, bisa menyebabkan penyakit yang ada di alam tahan terhadap obat-obat itu.
Baca Juga: Makanan Tak Mudah Basi Lagi, Simpan Sisa Makanan di Kulkas dengan 3 Cara Ini
Untuk obat yang berbentuk tablet atau kapsul jangan langsung dibuang ke saluran air. Kita bisa mencampur obat itu dengan tanah, kemudian dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke tempat sampah.
Jangan lupa hilangkan informasi yang tertera pada kemasan obat, terutama obat yang didapatkan dengan resep dokter.
3. Sisa Minyak dan Lemak
Minyak sisa menggoreng yang sudah tidak bisa digunakan lagi sebaiknya jangan dibuang langsung ke saluran air, baik melalui bak cuci atau toilet.
Sebab, zat berupa minyak atau lemak bisa mengeras dan nantinya membuat saluran air tersumbat.
Sisa minyak dan lemak juga sebaiknya jangan langsung dibuang ke tempat sampah.
Untuk membuat sisa minyak dan lemak yang tidak bisa digunakan lagi, biarkan sampai minyak mendingin atau membeku, kemudian tuangkan ke dalam wadah bekas sekali pakai, seperti kotak bekas wadah susu. Kemudian dibungkus plastik dan dibuang ke tempat sampah.
Saat mencuci piring atau peralatan makan yang berminyak atau berlemak, kita bisa membersihkannya dulu menggunakan tisu dapur sebelum dicuci.
4. Cairan Pembersih
Di rumah, ada banyak cairan pembersih dan pemutih untuk berbagai keperluan.
Jika ingin membuang cairan pembersih atau pemutih karena tidak digunakan lagi, maka kita perlu memperhatikan kandungan senyawa kimia di dalamnya.
Misalnya, cairan pemutih bisa dibuang pda saluran air namun harus dilarutkan dengan air atau dibuang bersama air yang banyak, dan tidak boleh dicampur dengan zat yang mengandung amonia.
Memperhatikan kandungan cairan pembersih dan pemutih sebelum dibuang ini penting untuk mencegah pencemaran lingkungan, seperti membahayakan air atau hewan di sekitar tempat tinggal kita.
5. Ampas Kopi
Seringkali, ampas kopi yang masih ada pada cangkir kopi langsung dibuang ke saluran air pada bak cuci.
Baca Juga: Jangan Sampai Terulang, Perhatikan 4 Kesalahan Menyimpan Bahan Makanan di Dalam Kulkas
Jika dilakukan terus-menerus, ampas kopi ini bisa menumpuk dan menyumbat saluran air.
Ampas kopi sebaiknya tidak langsung dibuang, tapi dimanfaatkan untuk pupuk tanaman yang menyuburkan tanah atau bahan mengusir serangga di rumah.
(Penulis: Avisena Ashari)
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.