Bobo.id - Mobilitas sosial masyarakat Indonesia merupakan pendorong terjadinya keragaman.
Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Misalnya, seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial baik dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, maupun sebaliknya.
Mobilitas sosial yang biasanya ditemukan di sekitar kita adalah adanya kenaikan pangkat atau status sosial pada seseorang.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Mobilitas Sosial? Ini Pengertian dan Bentuknya
Contoh, ketua RT naik jabatan dipilih untuk menjadi Kepala Desa. Atau guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah.
Tentu saja mobilitas sosial ini dapat terjadi karena adanya faktor pendorong. Apa saja faktor pendorong tersebut?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah keadaan struktur sosial di negara Indonesia yang terbuka dan tidak menganut sistem kasta.
Di Indonesia, orang dengan struktur sosial menengah ke bawah dapat memiliki cita-cita dan mengusahakan diri untuk menuju struktur sosial menengah ke atas.
Sebab, warga Indonesia terbuka akan adanya perubahan dan kemajuan yang bersifat positif.
Sehingga tidak jarang kita temukan, seseorang yang berasal dari lingkungan pendidikan yang rendah dapat mencapai cita-cita yang tinggi.
2. Faktor Individu
Faktor individu atau diri sendiri juga menjadi pendorong terjadi perubahan mobilitas sosial.
Setiap orang memiliki tekad dan semangat yang berbeda untuk menggapai cita-citanya.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Mobilitas Penduduk, Mulai dari Komutasi hingga Migrasi
Walaupun dari latar belakang pendidikan yang sama, keduanya belum tentu berhasil melaksanakan mobilitas sosial ke atas.
Sebab, semangat, tekad, dan niat setiap orang yang dapat mendorong hal itu terwujud.
3. Faktor Sosial
Setiap orang dilahirkan dalam status sosial yang beragam, ada yang menengah ke bawah dan menengah ke atas.
Namun, ketika dewasa, seseorang dapat berusaha mengubah status sosial ke arah yang lebih baik.
Oleh sebab itu, perubahan seseorang terjadi lebih banyak ketika umur dewasa.
4. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi juga dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial di masyarakat.
Misalnya keadaan ekonomi sebuah keluarga termasuk menengah ke atas karena usaha perdagangan sembako yang dimilikinya.
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Adanya Mobilitas Sosial di Masyarakat
Namun, setelah beberapa tahun usaha tersebut mengalami gulung tikar. Ini menyebabkan terjadinya mobilitas sosial vertikal ke bawah.
5. Kemudahan Akses Pendidikan
Akses pendidikan juga mendorong terjadinya mobilitas sosial di masyarakat.
Pendidikan yang mudah dijangkau dengan biaya yang ramah untuk masyarakat memudahkan banyak warga negara mengakses pendidikan.
Ini dapat mendorong terjadinya kemajuan pendidikan bagi masyarakat, sehingga semakin banyak orang yang berusaha mengubah mobilitas sosial ke atas.
Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin terbukanya kesempatan untuk terjadinya mobilitas sosial.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.