Peringati Erupsi Gunung Merapi 11 Tahun yang Lalu, Ini Dampaknya bagi Masyarakat

By Grace Eirin, Selasa, 26 Oktober 2021 | 18:50 WIB
Gunung Merapi adalah salah satu gunung api aktif di Indonesia. (Piqsels)

Tipe vulkanian artinya gunung berapi meletus dengan melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah. 

Pada tahun 1986, Gunung Merapi mulai membentuk kubah lava dan terjadi guguran awan panas sejauh 3,6 kilometer.

Sedangkan pada tahun 1992, Gunung Merapi kembali membentuk kubah lava dengan luncuran awan panas sejauh 6,5 kilometer.

Gunung Merapi mengalami erupsi lagi pada tahun 1994, dengan dua desa yang tersapu habis, yaitu Desa Turgo dan Tlogo Nirmolo. 

Tahun 1997, aktivitas Merapi terpantau aktif kembali membentuk kubah lava dan mengalirkan awan panas sejauh 6 kilometer. 

Setahun berikutnya, yaitu pada Juli 1998, Merapi mengalami erupsi yang menyebabkan hujan abu di Muntilan, Temanggung, dan Purworejo. 

Baca Juga: Fakta Menarik Sekaligus Mencenangkan dari Gunung Berapi Kilauea di Kepulauan Hawaii

Tahun 2001, Merapi aktif kembali mengeluarkan awan panasnya yang menyebabkan hujan abu mencapai radius 80 kilometer. 

Selang lima tahun, yaitu tahun 2006, tercatat ada enam kali letusan yang terjadi di Gunung Merapi. Tepatnya pada 15 Mei dan 4, 5, 8, 9, 14 Juni. 

Selanjutnya Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada selang waktu antara Oktober hingga November 2010. 

11 Mei 2018, Merapi alami letusan freatik yaitu letusan yang digerakkan oleh uap air di dalam tanah. 

Pada 3 tahun terakhir, yaitu Januari hingga Februari 2019, Maret 2020, dan Januari 2021, Gunung Merapi juga mengalami erupsi yang mengeluarkan awan panas. 

Nah, itulah sejarah yang terjadi pada hari ini, teman-teman. 

(Penulis: Rosy Dewi Arianti Saptoyo)

Tonton video ini juga, yuk!

 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.