Peringati Erupsi Gunung Merapi 11 Tahun yang Lalu, Ini Dampaknya bagi Masyarakat

By Grace Eirin, Selasa, 26 Oktober 2021 | 18:50 WIB
Gunung Merapi adalah salah satu gunung api aktif di Indonesia. (Piqsels)

 

Bobo.id - Gunung Merapi di Yogyakarta merupakan salah satu gunung api paling aktif yang melakukan erupsi secara berkala. 

Pada sebelas tahun yang lalu, tepatnya 26 Oktober 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi besar yang menyebabkan kerusakan pada 291 rumah warga. 

Selain menimbulkan kerusakan, erupsi Gunung Merapi juga menyebabkan satu tanggul di Desa Ngepos jebol akibat luapan lahar dingin.

Dilansir dari Kompas.com, letusan tersebut bahkan lebih besar dari letusan yang terjadi pada tahun 1872 silam. 

Sehari sebelum kejadian erupsi Merapi tersebut, status Gunung Merapi berubah dari siaga menjadi awas pada pukul 06.00 WIB.

Baca Juga: Unik! Seperti Bernapas, Ternyata Gunung Bisa Mengembang dan Menyusut, Ini Penjelasannya

Deformasi puncak hingga 21 Oktober hanya 10,5 sentimeter per hari, kemudian meningkat mencapai 42 cm per hari.

Deformasi puncak artinya perubahan bentuk pada permukaan gunung api yang menandakan adanya magma yang naik ke permukaan.

Kondisi tersebut menandakan magma dari perut gunung sudah semakin mendekati puncak.

Gunung Merapi saat itu berpotensi eksplosif dengan pola letusan menyemburkan material ke berbagai arah.

Padahal, erupsi eksplosif terakhir terjadi pada tahun 1930.