Bobo.id - Lagu daerah Aceh banyak macamnya dan musiknya pun perpaduan antara musik Melayu, India, dan Arab.
Perpaduan itu menciptakan kebudayaan musik tradisional yang khas.
Aceh adalah salah satu wilayah provinsi di Indonesia yang mempunyai kebudayaan Islam yang kental.
Kebudayaan Islam yang berkembang di daerah Aceh pun bisa terlihat dari lagu daerahnya.
Selain itu, lagu-lagu daerah Aceh yang menjadi identitas kebudayaan masyarakat Aceh, juga menyampaikan pesan moral, kebiasaan, dan keadaan alam Aceh.
Lalu, apa saja saja lagu-lagu daerah Aceh tersebut? berikut ini lagu daerah Aceh, beserta terjemahan dan maknanya.
Baca Juga: Upacara Adat Aceh Meugang: Sejarah, Tujuan, dan Tata Cara Pelaksanaan
Bungong Jeumpa
Bungong jeumpa, bungong jeumpa
Meugah di Aceh
Bungong teuleubeuh, teulebeuh
Indah lahoina
Puteh kuneng meujampu mirah
Bungong si-ula si-ula
Lam sinar buleun, lam sinar buleun
Angen peu ayon
Luroh meususon, meususon yang mala mala
Mangat that meubeuu meunyo tatem com
Leupat that harom si bungong jeumpa
Terjemahan:
Bunga cempaka, bunga cempaka
Terkenal di Aceh
Bunga yang lebih, yang lebih indah rupanya
Putih kuning bercampur merah
Mekar sekuntum indah rupawan
Dalam sinar bulan, dalam sinar bulan angin ayunkan
Gugur bersusu, bersusun, yang sudah layu
Harum baunya kalau dicium
Alangkah harum si bunga cempaka
Maknanya:
Bungong Jeumpa mempunyai arti sebagai bunga cempaka. Bunga ini adalah tanaman endemik Aceh yang harum dan indah.
Oleh karena itu, lagu daerah ini menjelaskan begitu indah bunga yang berwarna-warni ini.
Lagu ini juga bisa merujuk pada Kerajaan Jeumpa yang bernah berdiri di daerah Bireun pada abad kedelapan.
Sehingga, lagu ini juga bisa diartikan sebagai gambaran keindahan alam Aceh pada masa itu.