5 Lagu Daerah Sulawesi Selatan, Salah Satunya Angin Mamiri

By Thea Arnaiz, Senin, 22 November 2021 | 12:30 WIB
Lagu-lagu daerah yang berasal dari Sulawesi Selatan. (Ansensius/commons.wikimedia.org)

 

 

Bobo.id - Lagu daerah Sulawesi Selatan ada beberapa macam. Seperti lagu daerah pada umumnya, lagu daerah dari Sulawesi Selatan juga beberapa diantaranya menceritakan kehidupan sosial, kehidupan adat istiadat, dan juga ucap rasa syukur kepada Tuhan.

Lagu daerah penting dilestarikan dan selalu diingat. Hal ini karena lagu daerah juga menjadi identitas kebudayaan bagi bangsa Indonesia.

Lalu, apa saja lagu daerah dari Sulawesi Selatan, itu? Berikut ini simaklah lagu-lagu daerah tersebut.

Baca Juga: 3 Lagu Daerah Jambi dengan Lirik dan Maknanya bagi Masyarakat Jambi

Lagu-Lagu Daerah Sulawesi Selatan

Angin Mamiri

Anging mamiri ku pasang Pitujui tontonganna Tusaroa takkan lupa Batumi anging mamiri Anging ngerang dinging-dinging Namalontang saribuku E… aule… Na mangu rangi Tutenaya, tutenaya parisina Batumi anging mamiri Anging ngerang dinging-dinging Namalontang saribuku E… aule… Na mangu rangi Mato’lorang… mato’lorang je’ne mato O o o o o o o o o O o o o o…

Maknanya:

Lagu daerah Sulawesi Selatan angin mamiri, mempunyai makna kalau angina mamiri adalah angin yang bertiup membawa kesejukan.

Angin tersebut bisa menyampaikan pesan kepada orang tersayang. Makna lainnya adalah sebagai cara bersyukur kepada Tuhan karena bisa menikmati hidup.

Jika kita menyayikan ini kita akan merasa lega dan meyakini Tuhan selalu ada bersama kita.

Anak Kukang

Kukana tuni pela tuni buang ritamparang Tuni ayukkan rije’ne narampung tau maraeng Caddi caddi dudu in’ja nana pellaka ammaku Mantang mama ka’leka’le tu’guru je’nne matanku

Aule sa’resa’re na i kukang sayang Sa’re tenama kucini lino empo tenama te’nena

Aule sa’resa’re na i kukang sayang Sa’re tenama kucini lino empo tenama te’nena

Maknanya:

Lagu daerah Sulawesi Selatan ini mempunyai makna tentang kesedihan. Lagu ini dinyayikan secara mendayu agar pendengar merasakan kesedihan yang dirasakan.

Anak kukang sendiri menceritakan kesedihan seorang anak yang sudah yatim-piatu.

Namun, di akhir lagu, menyiratkan semangat kalau kesedihan tidak akan berlangsung selamanya dan akan datang kebahagian suatu saat nanti.