Bobo.id - Tahukah Kamu? Materi pelajaran yang kita dapatkan dibuat berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Sebelum pandemi COVID-19, sebagian besar sekolah menggunakan kurikulum 2013. Meskipun, ada beberapa yang masih menggunakan kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sejak kemunculan COVID-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia meluncurkan kurikulum darurat.
Kurikulum darurat ini dibuat berdasarkan kurikulum 2013, tapi versi yang lebih sederhana. Hal ini dilakukan agar kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap efektif untuk siswa.
Selama pandemi COVID-19, penerapan kurikulum darurat ini terbukti lebih berhasil dibandingkan kurikulum 2013.
Nah, saat ini pemerintah menambah satu kurikulum baru lagi untuk tahun ajaran 2022, yaitu kurikulum prototipe.
Baca Juga: Mulai Tahun 2022, Kurikulum Pendidikan Akan Pakai 3 Pilihan Ini, Apa Saja?
Apa Itu Kurikulum Prototipe?
Kurikulum Prototipe adalah kurikulum pendidikan yang pertama kali diperkenalkan tahun 2021.
Kurikulum Prototipe ini mulai diterapkan di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).
Untuk mendorong pemulihan pembelajaran, mulai 2022 hingga 2024 semua satuan pendidikan diberikan tiga pilihan dalam kurikulum nasional, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, mengatakan Kurikulum Prototipe diberikan sebagai pilihan tambahan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Dalam Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek melakukan penyusunan dan pengembangan struktur kurikulum, capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran, hingga asesmen untuk mengetahui capaian belajar para siswa.
Sekolah diberikan kebebasan untuk memilih sarana belajar dan kurikulum yang sudah disediakan pemerintah sesuai dengan karakter para siswa.
Baca Juga: Mengapa Hewan Bermanfaat bagi Keseimbangan Ekosistem Alam? Ini Alasannya
Tidak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk Tingkat SMA di Kurikulum Prototipe
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo menjelaskan, pada tingkat SMA, penerapan kurikulum prototipe tidak akan membatasi siswa berdasarkan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
Penerapan kurikulum ini akan membuat siswa kelas XI dan XII bebas memilih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Jadi, sebagai siswa kita diberi kebebasan untuk mengambil mata pelajaran yang bisa menunjang minat dan bakat yang dimiliki.
Saat ini kurikulum prototipe sudah diujicobakan di sekitar 2.500 sekolah yang terlibat dalam Program Sekolah Penggerak.
Kerangka kurikulum pada kurikulum prototipe lebih fleksibel dan lebih fokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Kebijakan kurikulum prototipe merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran yang diluncurkan pada Agustus 2020 sebagai respons terhadap pandemi COVID-19.
Nah, pada tahun 2022, kedua kurikulum tersebut menjadi opsi yang bisa dipilih oleh sekolah untuk diterapkan.
Gambaran Penerapan Kurikulum Prototipe
Untuk struktur kurikulum SMA, pada kelas X, siswa akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan di SMP, yakni mata pelajaran umum.
Kemudian di kelas XI, peserta mulai menentukan mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Baca Juga: Contoh Interaksi yang Mengarah kepada Persatuan dan Perpecahan Bangsa, Cari Jawaban Kelas 5 Tema 4
Adapun daftar mata pelajaran kelas X adalah sebagai berikut:
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai dengan kepercayaan
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi
- Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
- Bahasa Inggris
- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
- Informatika
- Memilih (minimal satu) mata pelajaran seni dan prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, Prakarya)
- Muatan Lokal.
Rincian mata pelajaran kelas XII dan XII:
- Kelompok mata pelajaran umum Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sesuai dengan kepercayaan
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Bahasa Inggris
- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
- Sejarah
- Memilih minimal satu pelajaran seni dan budaya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan Seni Tari).
- Kelompok mata pelajaran MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika tingkat lanjut.
- Kelompok mata pelajaran IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi.
- Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis.
- Mata pelajaran kelompok Vokasi dan Prakarya: Prakarya Membatik, Servis Elektronik, Desain Grafis.
- Muatan Lokal.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 6, Contoh Hewan yang Mengalami Daur Hidup Tanpa Metamorfosis
(Penulis: Niken Bestari, Mutia Fauzia)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.