Namun, produk ini justru gagal di pasaran karena masyarakat tidak antusias pada produk pasta tersebut.
Rasa daging panggang dan cupcake tak cocok jika dibuat terapi kesehatan rongga mulut.
Masyarakat tetap memilih aroma dan rasa mint karena di dalam mint ada kandungan mentol yang menyegarkan dan memberi sensasi dingin di dalam rongga mulut.
Daun mint mengandung zat mentol bisa menipu otak dengan mengirim sinyal ke otak bahwa di dalam mulut kita seolah ada bongkahan es batu.
Sensasi inilah yang membuat mulut terasa sangat sejuk, segar juga bersih, sehingga produk pasta gigi selalu menggunakan aroma dan rasa mint.
Warisan dari Nenek Moyang
Ternyata pasta gigi sudah digunakan sejak zaman kuno, lo.
Baca Juga: Sering Ditemukan di Makanan dan Minuman, Ternyata Daun Mint Bisa Berikan Sederet Manfaat Ini
Bangsa Mesir Kuno adalah yang pertama kali membersihkan gigi menggunakan campuran bahan khusus di sekitar tahun 500 sebelum masehi.
Di waktu yang sama, bangsa Yunani dan Romawi Kuno juga memiliki ritual yang sama, yaitu membersihkan gigi dengan bahan khusus yang mereka olah dari berbagai bahan alam.
Namun di antara ritual masyarakat kuno, tradisi di Tiongkok lah yang terbukti paling kreatif dalam mengolah pasta giginya.
Bangsa Tionghoa kuno membuat pasta gigi yang terbuat dari ginseng, herbal mint, dan juga butiran garam.